09 August 2022

Perjalanan Saya Mengikuti Sesi Praktek Pada T-BOSIET – Digital Delivery Dan TSbB Oleh OPITO Di Samson Tiara




Ini adalah kisah perjalanan saya ketika saya mengikuti Sesi Praktek pada:
- T-BOSIET (Tropical – Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training) – Digital Delivery
- TSbB (Travel Safely By Boat)

Kedua kursus tersebut diberikan oleh OPITO di Samson Tiara.

Setelah menyelesaikan T-BOSIET – Digital Delivery and Travel Safely by Boat yang diberikan oleh OPITO di PT Samson Tiara dalam bentuk Kursus Online pada tanggal 20 Juli 2022, maka saya harus melakukan praktek di Samson Tiara Cilegon Training Center pada tanggal 1 Agustus 2022.

Catatan: Cerita tentang T-BOSIET – Digital Delivery yang pernah saya lakukan dapat dibaca di https://astridamalia.blogspot.com/2022/07/digital-delivery-t-bosiet-opito.html

Kursus ini memberi saya pemahaman tentang pentingnya Keselamatan agar kita bisa dan akan bertahan hidup.


"Hidup adalah anugerah, Kematian adalah akhir dari segalanya, dan Keselamatan Dan Kelangsungan Hidup adalah kewajiban yang harus kita lakukan." - Astrid Amalia


Persiapkan diri Anda untuk menikmati semua rasa ingin tahu dan kepuasan saya saat melakukan praktek ini.

Catatan: Karena saya melakukan praktek dari kursus yang mengajarkan tentang hidup dan mati – pengetahuan yang baru saya pelajari, dan juga tentang bekerja di Lepas Pantai – pekerjaan yang belum pernah saya lakukan, mohon maklum jika saya menulis tentang kursus dan prakteknya dengan kata-kata dan kalimat saya yang jujur. Saya merasa bersemangat dan sangat ingin tahu dan sangat ingin belajar :-)


T-BOSIET dan TSbB – Praktek di Samson Tiara Cilegon Training Center

Persyaratan

Karena saya harus menggunakan tubuh saya untuk mengikuti Sesi Praktek di Samson Tiara Cilegon Training Center, dan kursus ini dapat menyebabkan stres, saya harus bertanggung jawab untuk:
- Menyelesaikan kursus dengan baik
- Mengkonfirmasi bahwa saya bugar dan sehat
- Tidak dalam keadaan cedera

Oleh karena itu, saya harus memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan oleh Samson Tiara dengan menyerahkan:
- Formulir yang menyatakan bahwa saya telah membaca dan memahami aturan dari Samson Tiara dan bahwa saya bugar dan sehat
- Pemeriksaan Kesehatan yang valid
- Antigen Swab dilakukan 1 hari sebelum praktek





Transportasi

Karena Samson Tiara Training Center terletak di Cilegon, maka Samson Tiara menyediakan transportasi “pergi dan pulang dan pergi” dari Jakarta ke Cilegon menggunakan Bus Big Bird. Karena Bus Big Bird berangkat dari area yang terletak di sebelah Hotel Century Atlet (Jl. Pintu Satu, Senayan, Jakarta) jam 6 pagi, jadi saya bangun jam 3 pagi dan sampai di Hotel Century Atlet jam 4 pagi :-)

Mengapa bus berangkat jam 6 pagi? Karena:
- Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Cilegon dari Jakarta sekitar 2 jam
- Kursus dimulai pukul 8 pagi dan peserta yang terlambat tidak akan diizinkan untuk menghadiri kelas

Satu hal yang juga penting adalah: Peserta yang ingin pergi ke pusat pelatihan menggunakan mobil sendiri harus melaporkan hal ini kepada Samson Tiara setidaknya satu hari sebelum kursus dimulai.

Bagaimana cara menemukan lokasi Bus Big Bird? Saya bertanya kepada petugas yang bekerja di Hotel Century Atlet dan mereka dengan ramah memberi saya arah yang benar untuk menemukan Bus Big Bird yang memiliki cetakan Samson Tiara di jendela depan. Bus yang sama membawa saya kembali ke Jakarta dari Cilegon setelah saya menyelesaikan kursus saya.

Catatan: Karena saya datang terlalu pagi, petugas yang bekerja di Hotel Century Atlet mempersilahkan saya untuk duduk di lobi Hotel Century Atlet sebelum mengunjungi titik penjemputan. Sebuah berkat yang luar biasa yang diberikan oleh Tuhanku Yesus Kristus. Berkat lain dari-Nya telah terjadi sebelumnya ketika Sopir Taksi Online yang saya pesan melajukan mobilnya lebih cepat namun tetap dalam keadaan aman. Saya percaya bahwa semua yang baik dan yang terbaik selalu datang dari dan diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus. Puji Tuhan Yesus Kristus.

Catatan kedua: Pada akhirnya, saya menyadari bahwa saya telah mengambil jalan yang terbaik dan teraman pada saat itu. Setelahnya, ternyata ada beberapa hambatan dan gangguan lain yang terjadi, namun Tuhan saya Terkasih Yesus Kristus telah menghibur saya dengan memberikan suatu penyelesaian yang terbaik bagi saya saat itu. Terima kasih, Tuhanku Terkasih Yesus Kristus, untuk keselamatan yang Engkau berikan kepadaku. Amin.

"Tuhanku Yesus Kristus yang kukasihi dan telah mengasihi aku apa adanya, aku percaya pada Kekuasaan dan Kekuatan-Mu. Tolong bebaskanlah aku dari yang jahat dan mohon berilah aku damai. Amin."

“Saya tidak pernah menghitung Berkat yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus dari jumlah dan ukurannya. Saya selalu fokus pada keberadaan mereka: ada, selalu ada dan akan selalu ada.” - Astrid Amalia








Area Untuk Minum Dan Makan

Saat saya sampai di Samson Tiara Training Center Cilegon, area yang menyediakan Kopi dan Teh Pagi dan Sore sudah mengucapkan "Selamat Datang" dengan sangat ramah :-)

Air Minum, Kopi, dan Teh selalu disediakan untuk peserta selama mengikuti kursus. Fasilitas terbaik lainnya yang disediakan oleh Samson Tiara adalah:
- Paket Makan Siang
- Paket Makanan Ringan

Area ini juga dapat dijadikan sebagai Living Room atau Gathering Point bagi para peserta dimana saya dapat beristirahat dan menikmati makanan, snack, Kopi, dan Teh terbaik sambil mengobrol dan bersantai bersama peserta lainnya.




Peralatan

Pada saat melakukan praktek pada T-BOSIET dan TSbB di Samson Tiara Cilegon Training Center, beberapa peralatan yang telah disiapkan adalah:
- Seragam / baju
- Sepatu yang harus digunakan di area Fire House dan kolam renang
- Handuk
- Sampo
- Sabun mandi

Untuk penggunaan pribadi, saya telah membawa barang-barang pribadi saya:
- Kaos kaki yang wajib digunakan saat memakai Fire Boots
- Baju renang
- Pakaian dalam




Sesi Praktek Pada T-BOSIET dan TSbB di Samson Tiara Cilegon Training Center




Sesi Pembukaan

Latihan dimulai dengan Sesi Pembukaan dimana saya bertemu dengan salah satu Instruktur di Samson Tiara yang menyegarkan Teori yang saya pelajari dan dapatkan di Digital Delivery. Instruktur juga memberikan informasi tentang Praktek yang akan dilakukan.

Beberapa teori yang dibahas oleh Instruktur untuk menyegarkan ingatan saya adalah:
- Bahaya dan resiko di Lepas Pantai (mengidentifikasi dan mengendalikan)
- Operasi Instalasi Lepas Pantai
- Manajemen keselamatan pada Instalasi Lepas Pantai
- Alat Pelindung Diri (APD) untuk bekerja di Instalasi Lepas Pantai

Di sesi ini, saya mulai merasakan semangat saya untuk belajar tentang Safety and Survival. Saya percaya bahwa kursus dan praktek ini akan memberikan pengalaman yang akan selalu saya ingat dan tidak ingin saya lupakan.

Catatan: Samson Tiara memberikan OPITO BOSIET (Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training) dan OPITO T-BOSIET (Tropical – Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training) dalam bentuk Kelas Reguler dan Digital Delivery. Kelas Reguler dilaksanakan selama 3 hari di Samson Tiara Cilegon Training Center. Digital Delivery dilakukan secara Online selama 1 hari dimana peserta menggunakan PC, Laptop, dan Koneksi Internet, dan Sesi Praktek dilakukan selama 1 hari di Samson Tiara Cilegon Training Center.





Pemeriksaan Kesehatan

Sebelum melakukan praktek, Samson Tiara meminta saya untuk memeriksakan kembali kesehatan saya dengan mengunjungi Ruang Medis dan bertemu dengan Tim Medis yang bekerja di Samson Tiara. Samson Tiara ingin memastikan bahwa saya bugar, sehat, dan tidak stres.

Tim Medis memeriksa detak jantung dan telinga saya. Semuanya baik-baik saja. Saya masih sehat dan bugar dan belum stres :-))

Opini Pribadi: Fakta yang terjadi adalah saat melakukan latihan, saya mengalami stres. Mungkin karena takut kegelapan, api, goncangan, dan lain-lain. Untungnya, saya dapat mengatasi stres yang muncul di pikiran saya dengan selalu mengingat tujuan saya saat mengikuti T-BOSIET dan TSbB:


“Saya harus memiliki pengetahuan tentang Keselamatan agar saya dapat tetap bertahan hidup sampai rencana dan tugas saya yang telah ditentukan oleh Tuhan saya Yesus Kristus diselesaikan oleh saya. Berdoa saja tidak cukup, saya harus terus berusaha melakukan semua hal yang baik dan benar.” - Astrid Amalia


Praktek untuk Memadamkan Kebakaran dan Menyelamatkan Diri

Praktek pertama yang harus saya lakukan adalah Memadamkan Kebakaran dan Menyelamatkan Diri. Tapi sebelum bertemu api, saya harus bertemu asap dan kegelapan.





Praktek Untuk Menyelamatkanku Dari Rumah Berasap

Di Smoke House milik Samson Tiara, saya mendapatkan pengetahuan tentang:
- Panas, asap, dan kegelapan di dalam ruangan yang disebabkan oleh kebakaran
- Cara menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang benar – (Self Contained Breathing Apparatus / SCBA)
- Cara mendeteksi panas adalah dengan menyentuh dinding dengan punggung tangan, bukan telapak tangan. Punggung tangan digunakan agar telapak tangan yang biasa digunakan sehari-hari dapat terlindung dari panas dan api. Selain itu, bagian belakang telapak tangan merupakan area yang lebih sensitif sehingga lebih mudah untuk mendeteksi panas juga.
- Cara mengatasi asap dengan menggunakan APD (SCBA) yang benar
- Cara melarikan diri dari ruangan yang gelap dan berasap

Saya dan tim harus masuk ke Smoke House 2 kali:
- Pertama kali, saya melakukannya sendirian dengan meraba seluruh dinding yang membantu saya berjalan ke pintu keluar. Mengapa saya harus merasakan dinding? Karena ruangan itu sangat gelap, dan saya tidak bisa melihat apa-apa. Tembok itu adalah jalan / panduan lain menuju pintu keluar.
- Kedua kalinya, saya masuk ke Smoke House bersama tim dengan memegang bahu anggota tim, dan saya berdiri paling belakang karena saya adalah manusia terkecil di tim :-))

Pengalaman Menarik: Saat saya berjalan ke Smoke House sendirian, di tengah ruangan, saya mendengar suara lembut dari seorang pria yang membimbing saya untuk meletakkan tangan saya di tempat yang tepat. Karena ruangan sangat gelap, saya tidak bisa melihat wajah dan tubuh orang yang membimbing saya. Ini adalah pertanyaan bagi saya selama beberapa hari setelah melakukan praktek. Apakah pria itu manusia atau bukan? Karena sudah tidak bisa menahan rasa penasaran lagi, akhirnya saya bertanya kepada Training Manager di Samson Tiara – Hidayatu Solihin – apakah di ruangan itu ada Instruktur, dan dia menjawab memang ada Instruktur di ruangan gelap berasap dan Instrukturnya menggunakan SCBA. Sebuah jawaban yang membuat pikiran saya tenang. Tapi pertanyaan saya masih tersisa: Jika Instruktur di Samson Tiara yang membimbing saya, lalu bagaimana dia bisa melihat saya dan tangan saya ketika kami berdua berada di ruangan yang gelap dan berasap? Pada akhirnya, saya serahkan pertanyaan terakhir ini kepada Alam Semesta :-))


Praktek Untuk Memadamkan Kebakaran Di Area Terbuka

Praktek untuk memadamkan kebakaran di Area Terbuka adalah saat yang paling menegangkan bagi saya karena saya takut api! Tapi tidak ada yang bisa saya lakukan, jadi saya membuat diri saya cukup kuat untuk melakukan praktek ini dengan berani. Ya, saya ingin memiliki keterampilan yang tepat untuk menyelamatkan diri ketika terjadi kebakaran :-)


“Tuhanku Yesus Kristus, saya berharap tidak akan ada api di dekat saya. Jika kebakaran terjadi di dekat saya, tolong lindungi, selamatkan, dan bimbing saya. Saya percaya pada Rencana dan Kekuatan-Mu. Amin." - Astrid Amalia


Praktek untuk memadamkan kebakaran dilakukan dengan menggunakan beberapa alat pemadam kebakaran.

Catatan:
- Kebakaran Kelas A terjadi pada padatan non-logam yang mudah terbakar (kertas, kain, karet, plastik, dll.)
- Kebakaran Kelas B terjadi pada cairan yang mudah terbakar (minyak, alkohol, pelarut, dll.)
- Kebakaran Kelas C terjadi pada instalasi listrik dan listrik tegangan tinggi
- Kebakaran Kelas F terjadi pada lemak dan minyak goreng





Selimut Api

Alat pemadam api pertama yang digunakan adalah Fire Blanket. Alat ini terbuat dari berbagai bahan tahan api (fiberglass, wool, dan lain-lain) yang berguna untuk membungkus benda yang terkena api dan memadamkannya. Alat ini akan memutus suplai Oksigen (yang dibutuhkan api untuk menyala di Segitiga Api) agar api dapat padam. Alat ini biasanya disimpan di rumah, kantor, pabrik & bengkel. Alat ini digunakan untuk memadamkan Kebakaran Kelas A, B, dan F.

Alat ini digunakan dengan cara memegang ujungnya, mengarahkan alat pada titik api, meletakkan alat di atas titik api secara hati-hati dan perlahan, menutup seluruh titik api untuk memutus aliran Oksigen, dan api biasanya akan padam.









Alat Pemadam Api Ringan

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang digunakan selanjutnya adalah:

- APAR Dry Chemical Powder: Alat ini terdiri dari Dry Chemical Powder, kombinasi Mono-Ammonium dan Ammonium Sulphate. Dry Chemical Powder yang dikeluarkan akan menutupi bahan bakar untuk memisahkan Oksigen yang merupakan elemen penting untuk kebakaran. Alat ini dapat memadamkan Kebakaran Kelas A, B, dan C yang terjadi di mobil, perkantoran, perumahan, sekolah, rumah sakit, SPBU, dan gudang. Alat ini tidak disarankan untuk digunakan di Dunia Industri karena akan merusak peralatan produksi di sekitarnya.
- APAR Busa: Alat ini terdiri dari Bahan Kimia berupa Busa. Busa dapat memadamkan api dengan baik. Busa yang masuk ke dalam api akan menutupi bahan yang terbakar sehingga Oksigen tidak dapat masuk dan melanjutkan api. Alat ini dapat memadamkan Kebakaran Kelas A dan B.
- APAR Air: Alat ini berisi air dengan tekanan tinggi. Alat ini dapat memadamkan Kebakaran Kelas A, tetapi tidak boleh digunakan untuk memadamkan Kebakaran Kelas C.
- APAR Karbon Dioksida (CO2): Alat ini menggunakan bahan Karbon Dioksida (CO2) yang memiliki suhu yang cukup dingin dan berat yang lebih besar dari Oksigen, sehingga CO2 dapat mendinginkan sumber panas pada titik api dan mengikat Oksigen serta mengisolasinya. Alat ini dapat memadamkan Kebakaran Kelas B dan C terutama yang terjadi di tempat penyimpanan, ruang komputer, laboratorium dan lain-lain. Alat ini tidak dapat digunakan di ruang tertutup, karena CO2 dapat mengganggu pernapasan jika digunakan di ruang tertutup.

Opini Pribadi: APAR mungkin tampak ringan, tetapi sebagai manusia kecil, saya merasa bahwa beberapa alatnya berbentuk besar dan berat. Saya harus mengakui bahwa saya mengalami kesulitan untuk mengangkat dan membawa beberapa alat pemadam kebakaran yang besar dan berat. Alat pemadam api yang besar dan berat hanya bisa diangkat dan dibawa dengan sempurna oleh Pemadam Kebakaran yang tinggi, kuat, berani, dan perkasa, bukan oleh saya yang kecil dan mungil :-D


Praktek Untuk Menyelamatkan Saya Dari Helikopter yang Terguling Di Bawah Air

Opini Pribadi: Sebagai manusia yang telah melakukan perjalanan ke berbagai kota dan lautan, pada awalnya saya berpikir bahwa melakukan latihan di kolam renang dengan menggunakan Helikopter adalah hal yang mudah dan menyenangkan. Setelah saya melakukan praktek, pikiran saya mengatakan bahwa perjalanan Lepas Pantai yang sebenarnya memiliki tantangan luar biasa yang harus dikenali dan diatasi.




Sebelum terjun ke kolam renang di Samson Tiara Cilegon Training Center, saya harus:
- Berkenalan dengan Helikopter yang terkenal bernama Helikopter Samson Tiara :-)
- Memakai APD (jaket pelampung)
- Belajar memanjat menggunakan tali dan jaring
- Belajar melompat ke laut dan berenang di laut bersama tim
- Belajar untuk naik ke Liferaft









Tali

Praktek yang saya lakukan menggunakan tali:
- Saya harus memegang tali terlebih dahulu dan memindahkan satu tas dari tangan saya ke orang lain
- Kemudian, saya harus memanjat tali terlebih dahulu dan melompat sebelum memindahkan tubuh saya dari satu area ke area lain







Jaring

Praktek yang saya lakukan menggunakan jaring:
- Jaring sudah diletakkan di pinggir kolam
- Saya memanjat dengan memegang jaring dan berjalan di atas jaring
- Saya harus berusaha untuk naik dengan memanjat jaring menggunakan tangan dan kaki saya yang memegang dan menginjak jaring, dan tubuh saya harus tegak atau mengarahkan pinggul saya ke jaring
- Agar tangan tidak cepat lelah, tangan dapat dimasukkan ke dalam jaring sehingga yang menekan jaring adalah siku
- Saat naik, posisi lutut harus menghadap ke samping luar










Melompat Ke Kolam

Praktek yang saya lakukan untuk melompat ke kolam dan berenang bersama tim:
- Menutup hidung dan mulut dengan satu tangan
- Menggunakan tangan yang lain untuk melindungi dada
- Kemudian melompat ke dalam kolam dalam posisi tegak dimana kaki adalah organ yang pertama kali masuk ke kolam
- Saat berada di kolam renang, semua anggota tim harus bergabung membentuk lingkaran dan berbaris sehingga semua anggota tim dapat saling membantu untuk berenang bersama





Sekoci Darurat

Saat saya berada di samping Liferaft, cara menaiki Liferaft:
- Saya harus meletakkan satu kaki di tali yang terletak di tepi Liferaft
- Saat saya memegang tali lainnya, saya mengangkat tubuh dan kakiku yang lain
- Kemudian saya harus memanjat dengan benar sampai seluruh tubuh saya masuk ke Liferaft




Tali Untuk Mengangkat Badan

Biasanya, Helikopter Penyelamat (Rescue Helicopter) lain yang menyelamatkan korban akan melemparkan tali yang terdapat di dalam Helikopter Penyelamat ke laut untuk mengangkat tubuh korban agar korban dapat dibawa ke Helikopter Penyelamat. Pada sesi ini, saya mendapatkan pengetahuan bahwa tali yang dilempar ke arah saya sudah berbentuk lingkaran. Ketika tubuh diletakkan di dalam lingkaran, tali ditempatkan di bawah ketiak untuk mengangkat tubuh ke atas.












Helikopter Ditching

Saat berada di dalam Helikopter milik Samson Tiara, saya diberikan pengalaman merasakan Helikopter mendarat di laut saat terjadi keadaan darurat:
- Helikopter jatuh dan tenggelam di bawah air
- Helikopter tiba-tiba terbalik di bawah air

Untungnya, sebelum keadaan darurat di Helikopter terjadi, Instruktur telah mengingatkan saya untuk mengambil tindakan yang tepat yang telah saya pelajari dan ketahui ketika saya sedang mempelajari teori, yaitu melarikan diri dari Helikopter.

Saat keadaan masih aman dan nyaman:
- Menggunakan dan mengencangkan sabuk pengaman
- Memegang ujung kursi
- Duduk dalam posisi tegak

Ketika keadaan darurat terjadi:
- Menunggu dan mendengar instruksi dari Pilot dan Kru Helikopter
- Menundukkan kepala
- Satu tangan memegang bagian bawah kursi
- Tangan lainnya diletakkan di bawah lutut

Ketika Helikopter tenggelam dan terbalik di bawah air:
- Satu tangan memegang pintu atau jendela keluar dan membuka pintu keluar atau mendorong jendela keluar
- Tangan yang lain memegang sabuk pengaman dan melepaskan sabuk pengaman
- Kemudian saya harus keluar dan melarikan diri dari Helikopter melalui pintu keluar atau jendela
- Kemudian saya harus mengembang jaket pelampung sebelum pergi ke Liferaft

Karena Liferaft terletak agak jauh dari Helikopter, maka saya harus berenang dengan baik dan benar:
- Jika air mengalir dan ada ombak, maka saya harus memposisikan dada saya menghadap ke langit dan memeluk lutut saya, agar saya masih bisa bernafas, tidak tenggelam, tidak kedinginan, dan memberi kebebasan pada air dan ombak untuk mengarahkan saya ke lokasi yang tepat
-Jika airnya sangat tenang, maka dengan posisi yang sama, saya bisa menggerakkan tangan ke belakang dan menggoyangkan kaki saya, sehingga saya bisa berenang ke belakang

Opini Pribadi: Ketika melarikan diri dari Helikopter, tantangan terbesar bagi saya adalah:
- Mengatasi keterkejutan saya ketika Helikopter terbalik di bawah air, terutama ketika jendela yang harus saya dorong berada di atas. Saya rasa keterkejutan itu datang kepada saya karena saya terbiasa melihat ke bawah (melihat Laptop, HP, piring, dan lain-lain).
- Menangani kesulitan mendorong jendela yang terletak di atas. Kesulitan ini mungkin terjadi karena setiap hari saya selalu melatih otot tangan dengan cara mendorong tangan ke bawah, bukan ke atas :-))


Video dari Helikopter Ditching






Sekoci

Pada praktek ini, saya juga diperkenalkan dengan Sekoci yang juga merupakan bagian penting dari aset Lepas Pantai karena Sekoci dapat:
- Mempermudah proses evakuasi
- Membantu untuk menghentikan insiden
- Membantu personel untuk meninggalkan kapal dan fasilitas Lepas Pantai

Beberapa hal menarik yang saya temukan dan rasakan di Lifeboat:
- Untuk masuk ke Sekoci, saya harus membungkuk, menundukkan kepala dan masuk ke Sekoci dengan berjalan menyamping
- Saya perlu menyelamatkan kepala saya agar tidak mengenai bagian atas pintu
- Tangan harus selalu memegang sisi pintu
- Di dalam Sekoci, ada Kotak Penyelamatan yang berisi Obat Anti Mabuk Laut, makanan, minuman, dan lainnya
- Jika terjadi keadaan darurat, para korban yang berada di dalam Sekoci harus berpuasa selama 24 jam agar makanan dan minuman yang ada di dalam Rescue Box tidak langsung habis

Beberapa fakta menarik tentang Lifeboat:
- Sekoci dapat berdiri kembali sendiri setelah digulingkan oleh ombak
- Sekoci tidak bisa tenggelam
- Badan sekoci tidak rusak saat dijatuhkan ke laut
- Sekoci dapat menyelamatkan pekerja dari air laut, angin kencang, dan cuaca buruk
- Sekoci telah disetujui oleh peraturan yang berlaku dan semua organisasi lokal dan internasional




CPR

Video CPR




Latihan terakhir yang saya lakukan sebelum mengikuti ujian adalah CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation). CPR adalah tindakan yang dilakukan untuk membantu seseorang tidak sadar dan tidak bernapas. CPR akan membuka jalan napas yang menyempit atau tertutup. CPR dilakukan dengan kompresi dada.

“CPR harus tetap dilakukan jika korban yang pingsan mengalami patah tulang. Pernapasan yang terhenti harus segera diaktifkan kembali, dan tidak boleh terlambat, sedangkan tulang yang patah dapat diperbaiki sewaktu-waktu.”

Ketika seseorang pingsan, hal pertama yang harus dilakukan adalah:
- Memeriksa kesadaran korban: Apakah korban sadar atau tidak sadar?
- Apakah korban responsif atau tidak responsif?
- Memeriksa denyut nadi
- Memeriksa nafas

Jika korban tidak bernafas, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah:
- Menghubungi Tim Medis sebelum melakukan CPR
- Mengangkat kepala dan membuka mulut untuk memeriksa saluran pernafasan, apakah korban masih bernafas atau tidak
- Memberikan bantuan pernapasan dengan meniupkan Oksigen ke dalam mulut (saat ini ketika Virus COVID menyerang dunia, cara ini tidak harus dilakukan)
- Melakukan Kompresi Dada untuk menjaga peredaran darah dengan cara menekan bagian tengah dada ke bawah dengan keras dan cepat beberapa kali menggunakan kedua tangan sampai korban bernafas kembali
- Membiarkan dada naik kembali secara alami di antara kompresi
- Membalikkan badan korban ke samping setelah korban sadar dan bisa bernafas kembali
- Mengecek kondisi korban setelah korban bernafas dan jantungnya berdetak: Apakah korban terluka, mengalami luka, patah tulang, dan lain-lain?







Praktek Lain

Praktek lain yang saya lihat adalah BOSIET (Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training). Perbedaan antara BOSIET dan T-BOSIET hanya terletak pada lokasi kerja dan peralatan yang harus digunakan.

Karena BOSIET diberikan kepada personel yang bekerja di iklim berair dingin, maka pada saat HUET (Helicopter Underwater Escape Training), peserta menggunakan Survival Suits yang dilengkapi dengan Emergency Breathing System (EBS) yang dapat melindungi personel dari air dingin. Peralatan ini harus digunakan saat bekerja di perairan dingin, seperti di Inggris dan Eropa.

Karena T-BOSIET (Tropical – Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training) diberikan kepada personel yang bekerja di daerah Tropis, maka peralatan yang digunakan standar.


Ujian

Setelah saya selesai melakukan semua praktek, saya harus mengikuti ujian akhir. Ujian akhir ini memeriksa apakah saya memiliki pemahaman yang baik tentang T-BOSIET dan TSbB dan apakah saya memiliki pengetahuan yang benar.

Setelah menyelesaikan ujian, Instruktur yang menemani saya menyatakan bahwa saya telah berhasil menjawab soal dengan baik dan saya dinyatakan berhasil lulus.




Lulus

Pada akhirnya, saya merasa senang dan bangga untuk membagikan informasi bahwa saya telah menyelesaikan T-BOSIET (Tropical - Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training) – Digital Delivery dan TSbB (Travel Safely By Boat) oleh OPITO di Samson Tiara, teori dan sesi latihan, dan dinyatakan lulus.

Saya bersyukur bisa mengikuti Kursus Digital, melakukan praktek, dan menyelesaikan penilaian akhir sehingga saya telah memenuhi syarat untuk lulus.

Mempelajari T-BOSIET dan TSbB oleh OPITO di Samson Tiara telah memberi saya pemahaman tingkat tinggi tentang Keselamatan dan Kelangsungan Hidup – Lepas Pantai dan Darat:
- Induksi Keamanan
- Keselamatan dan Pelarian Helikopter (T-BOSIET)
- Kelangsungan Hidup Di Laut dan Pertolongan Pertama
- Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Diri

Saya bangga memiliki pengetahuan tentang Keselamatan dan Kelangsungan Hidup dan memiliki kemampuan untuk menyelamatkan diri. Keselamatan dan Kelangsungan Hidup penting karena kita perlu menjalani kehidupan yang aman dan terlindungi.

Saya juga berharap bahwa saya dapat bepergian ke mana saja dengan aman dan bahagia. Saya harus bisa menyelamatkan diri saya sendiri dulu agar saya bisa melanjutkan hidup saya, dan mungkin bisa menyelamatkan orang lain juga.

Sebagai manusia yang aktif di Dunia Penulis, Gambar, Seni, Digital, Riset, Yoga, Cranio Sacral, dan Reiki dalam keseharian saya, T-BOSIET dan TSbB telah mengembangkan pemahaman, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan saya dalam hidup, keselamatan, dan kelangsungan hidup. Kursus ini telah memperkuat keinginan saya untuk membuat hidup kita lebih baik, lebih aman, dan lebih sehat.

Untuk semua pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang hebat, tajam, dan kuat yang telah saya peroleh, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Samson Tiara (Jim Truesdell, Shawn Truesdell, dan Instruktur serta staf lainnya) dan OPITO. Saya bersyukur memiliki orang-orang pendukung yang sempurna dan hebat – Jim Truesdell dan Shawn Truesdell – yang selalu mendukung semua rencana dan pekerjaan terbaik saya.

Yang terpenting bagi saya adalah saya percaya bahwa keberhasilan saya mengikuti T-BOSIET dan TSbB adalah berkat yang diberikan oleh Tuhan saya Yesus Kristus yang telah membimbing saya dengan baik untuk menyelesaikan kursus ini. 


"Terima kasih, Tuhanku Yesus Kristus, atas Berkat-Mu, Rahmat-Mu, Bimbingan-Mu, dan Perlindungan-Mu yang telah Engkau berikan kepada saya. Amin."






PT Samson Tiara / Survival Systems Asia
Kawasan Komersial Cilandak
The Garden Center #6-03 Jl. Raya Cilandak KKO
Jakarta 12560 – Indonesia
Phone: +62217801388
Fax: +62217801389
Email: marketing@survival-systems.com
Email: office@survival-systems.com



#TBOSIET #BOSIET #Tropical #Offshore #Safety #Emergency #Training #Digital #OPITO #SamsonTiara #theory #practical #Course #assessment #graduation #Survival #Onshore #Helicopter #Escape #Sea #Aid #fire #Firefighting #Rescue #knowledge #ability #save #live #safe #protection #life #human #Writer #Image #Art #Research #Yoga #CranioSacral #Reiki #understanding #skill #passion #support #Jesus #Christ #JesusChrist #Mercy #Guidance 

No comments:

Post a Comment