12 April 2017

Perjalananku Mengikuti Kursus Reiki 1 dari Sistem Usui




Informasi Terbaru (September 2022): Saya mengambil Kursus Reiki ini dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman saya saja. Saya sudah memutuskan untuk menggunakan pengetahuan Reiki yang saya dapat hanya untuk diri saya saja dan tidak menggunakannya untuk orang lain dan tidak melakukan Reiki kepada orang lain, karena saya percaya bahwa Jiwa Tertinggi yang mempunyai Kuasa dan Kekuatan hanyalah Tuhan saya yang paling saya kasihi dan cintai - Tuhan Yesus Kristus. Terima kasih untuk pengertiannya. Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus. Semoga Tuhan Yesus Kristus memberkati. Amin.

*
*
*

Ini adalah catatan perjalananku ketika aku mengikuti Kursus Reiki 1 dan ketika melakukan Proses Pembersihan Diri dengan Reiki selama 21 Hari. Banyak hal ajaib yang terjadi di perjalananku yang satu ini. Siapkan diri Anda untuk menikmati keajaiban yang terjadi pada diriku. 

Setelah aku menyelesaikan Pelatihan Yoga dan Terapi Craniosacral pada tahun 2012 (https://astridamalia.blogspot.co.id/2012/10/perjalananku-di-pelatihan-guru-yoga-2012.html), aku melanjutkan hidupku dengan mengajar Yoga dan memberikan terapi Craniosacral bagi para klienku. Setelah beberapa tahun melakukan pekerjaan di bidang Yoga dan Terapi, tiba-tiba timbul niatku untuk menambah ilmu lagi dengan belajar Reiki. Sebenarnya aku sudah tertarik dengan Reiki sejak dulu ketika aku memulai latihan Yoga, namun aku belum tertarik untuk mengambil kursus Reiki pada saat itu. Pada waktu itu, aku hanya hobi membaca buku tentang Reiki. Baru belakangan ini, niat untuk kursus Reiki timbul lagi dan keinginan untuk melakukan itu semakin besar. Seperti biasa, kalau niatku sudah memuncak, ini adalah pertanda bagiku untuk segera mencari dan mendapatkannya!

Ketika aku mencoba mencari praktisi Reiki handal yang ada di Indonesia, aku cukup terkejut ketika menemukan berbagai fakta yang berkaitan dengan kursus Reiki ini. Ada sebuah kursus yang menjanjikan para calon muridnya bahwa mereka akan mendapatkan tenaga dalam dengan cara yang singkat. Ada lagi kursus lain yang menawarkan orang awam bisa langsung mendapatkan gelar Master Reiki dalam waktu singkat dengan membayar harga kursus yang mahal sekali. Ada lagi kursus Reiki yang kurikulumnya membahas dunia supranatural yang kata mereka ada di dalam ilmu Reiki. Waduh! Aku kok jadi takut ya! 

Lalu, daripada aku salah memilih kursus Reiki, maka aku mengganti metode risetku dengan memperlebar jangkauan riset tentang Reiki melalui hubungan pertemanan. Tiba-tiba ada 2 orang temanku yang menyarankan satu nama yang sama. Wah! Ini ajaib sekali! Dua teman tersebut, Cat Wheeler di Ubud, Bali, dan Joshua Lie di Jakarta, menyarankan aku untuk menemui seorang praktisi Reiki di Jakarta bernama Niina Strobel. Ketika aku menghubungi Niina, ternyata waktunya tepat sekali karena dia sedang menyusun kursus Reiki yang akan dilakukannya dalam waktu dekat. Wah! Ternyata semesta menjawab keinginan saya! Sekali lagi, ini ajaib ya! 



KURSUS REIKI 1 - SISTEM USUI - SENI PENYEMBUHAN ALAMI




Aku bersama 4 murid lainnya (Budi, Helen, Ingrid, dan Deborah) mengikuti Kursus Reiki 1 yang dilaksanakan selama dua hari di rumahnya Niina Strobel yang asri dan nyaman.

Kursus Reiki 1 adalah Program Reiki Bersertifikat bagi Pemula, yaitu untuk semua orang yang ingin mempelajari Reiki dari awal. Pelatihan yang berlangsung selama 2 hari ini mempelajari ilmu tentang seni penyembuhan diri secara alami untuk para praktisinya, orang-orang disekitarnya, dan binatang peliharaan. Setelah terbiasa mempraktekkan Reiki, para praktisinya akan memiliki Reiki untuk seumur hidupnya.

Pada Kursus Reiki 1 ini, kami diajarkan tentang sejarah dari Reiki, pengetahuan dasar dari Reiki, dan berbagai teknik Reiki untuk menyembuhkan diri sendiri, orang lain dan binatang disekitar kami.

Kursus Reiki 1 yang diajarkan oleh Master Niina Strobel berasal dari Mikao Usui, pendiri dari Sistem Penyembuhan Alami Usui.  

Reiki adalah sebuah seni yang menjadikan para praktisinya sebagai sarana penghubung antara tenaga yang berasal dari Alam Semesta yang begitu kuat dan luar biasa dengan berbagai makhluk hidup dan berbagai benda di sekeliling praktisi tersebut. Agar kita dapat menjadi sarana penghubung tersebut, maka harus dilakukan sebuah proses “Attunement” yaitu sebuah proses untuk menyelaraskan diri kami dengan energi dari Alam Semesta dimana berbagai saluran di tubuh kami “dibuka dan diselaraskan”. Kami mendapatkan dua kali Attunement per harinya, sehingga jumlah total Attunement yang kami dapatkan selama Kursus Reiki 1 ini adalah sebanyak 4 kali. 

Di dalam Kursus Reiki 1, kami mempelajari kekuatan Reiki sebagai salah satu metode penyembuhan alami terbaik. Kami belajar untuk menghargai kekuatan dari Alam Semesta, untuk membagi berbagai kebaikan kepada semua makhluk dan benda ciptaan-Nya, untuk menyebarkan nilai dari cinta kasih, dan untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua makhluk dan benda ciptaan-Nya. 

Di dalam Kursus Reiki 1 ini, kami diajarkan bahwa kekuatan terbesar Reiki terdapat di dalam intuisi dan niat kami, dan latihan yang kami lakukan terus menerus setiap hari, dan kesediaan dan kepasrahan kami untuk percaya bahwa memang ada tenaga atau kekuatan Alam Semesta yang dapat kami manfaatkan untuk membuat hidup ini menjadi lebih baik. Belajar tentang ilmu Reiki juga berarti belajar tentang kepasrahan diri dimana kami membiarkan kekuatan dari Alam Semesta untuk mengurus berbagai hal yang tidak mampu kami kerjakan sendiri.

Kekuatan Alam Semesta ini bukanlah hal yang mistik dan menyeramkan. Kekuatan Alam Semesta ini secara alamiah ada di dunia ini. Kalau Anda mengenal gaya gravitasi bumi, maka hal itu adalah salah satu tenaga alami yang dimiliki oleh Alam Semesta ini. Berbagai makhluk hidup tumbuh dan bergerak karena kekuatan Alam Semesta ini. Berbagai benda bisa bergerak dan berproses juga karena kekuatan Alam Semesta ini. Kekuatan Alam Semesta ini ada setiap saat dan diberikan gratis oleh Sang Pencipta. Reiki datang sebagai pembuka “mata dan hati” bagi para praktisi dan siapa saja yang menerima pengobatan melalui Reiki bahwa Sang Pencipta itu begitu Maha Baiknya sehingga Dia menyediakan berbagai hal yang kita perlukan. Reiki juga datang sebagai “pengingat” bahwa manusia sudah begitu terpaparnya dengan dunia modern yang sangat jauh dari alam dan berbagai hal yang alamiah yang mengakibatkan tubuh dan jiwa mereka menjadi tidak seimbang.  

Didalam Kursus Reiki 1 ini, kami juga diajarkan untuk memberikan terapi Reiki kepada orang lain dengan berlatih bersama teman-teman yang ada di kursus ini. Latihannya sangat menyenangkan dan dapat bermanfaat bagi kami semua.




Di dalam kelas, kami juga banyak berdiskusi tentang kepekaan terhadap diri sendiri dan sekeliling kami, tentang cara menyembuhkan diri kami sendiri, tentang cara membentengi diri sendiri dari hal-hal negatif dengan niat dan pikiran kami, tentang cakra dan aura, tentang menghujani diri kami dengan berbagai kalimat positif yang baik untuk tubuh dan jiwa kami, tentang energi di dalam diri kami dan energi dari Alam Semesta, tentang air yang dapat menyembuhkan berbagai makhluk hidup, tentang cara-cara menyembuhkan kanker secara alami, tentang fakta yang menyedihkan bahwa penyembuhan alami dan obat dari alam dipisahkan begitu saja oleh industri obat-obatan komersial semata demi keuntungan mereka, tentang para Malaikat Agung yang membimbing dan melindungi kami selama proses Reiki berlangsung, dan lain-lain. Pokoknya diskusinya menarik sekali!  


Kartu Malaikat 




Ada sebuah cerita yang menarik yang terjadi pada diriku di Kursus Reiki 1 ini. Pada hari pertama kursus Reiki, semua murid harus mengambil satu kartu Malaikat, dan Master Niina Strobel mengatakan bahwa kartu yang kita ambil itu tidak pernah salah. Ketika aku mengambil kartu, aku terkejut dengan apa yang dikatakan kartunya!




“PENGUSAHA: Bekerja sendiri sangatlah cocok dengan watak dan intensimu. Bekerja untuk diri sendiri memungkinkan kamu untuk lebih mengikuti intuisimu dan bimbingan Ilahi. Kami adalah rekan kerjamu dan rekan timmu, yang tetap setia di sisimu untuk memastikan kesuksesanmu dalam semua cara."

Wow! Aku benar-benar terkejut membaca kartunya! Apakah itu sebuah keajaiban atau hanya sebuah kebetulan saja? Kartunya benar-benar menunjukkan apa yang terjadi pada diriku belakangan ini. Aku sudah bekerja untuk diriku sendiri selama 5 tahun belakangan ini dan aku sangat senang dengan pekerjaanku yang sekarang. Aku sangat berharap ini adalah sebuah pertanda yang baik bahwa aku memang perlu melanjutkan semua karya yang sudah aku lakukan belakangan ini. Terima kasih, Alam Semesta, yang terus menunjukkan kepadaku berbagai tanda bahwa aku telah berjalan di jalan hidup yang benar. Sekarang aku merasa lebih percaya diri lagi. Aku akan terus melanjutkan karya-karya terbaikku untuk-Mu.




Pada hari kedua dari Kursus Reiki 1 - yang merupakan hari terakhir kursus, kami harus mengambil satu kartu Malaikat lagi. Kartu Malaikat kali ini lebih kecil dari yang pertama. Namun sesuatu yang aneh dan lucu terjadi pada diriku sebelum kami disuruh mengambil kartu Malaikat yang kedua. Pada hari itu, aku menemukan sebuah kartu di lantai tepat di depan kakiku sebelum sesi pemberian Attunement ke 3 dilakukan oleh Master Niina. Ketika aku melihat ada kartu abu-abu kecil di lantai di depan kakiku, secara otomatis aku mengambil kartu tersebut lalu membaliknya untuk membaca sebuah kata yang tertulis di belakang kartu tersebut. Kata tersebut adalah: KESEDERHANAAN.
Tampaknya Malaikat telah mengirim kartu tersebut ke lantai, sehingga aku dapat menemukannya. Ya, ini adalah kartuku!
Sedangkan kartu selanjutnya yang aku ambil setelah Master Niina Strobel meminta kami mengambil satu kartu kecil dari berbagai kartu yang ada di dalam mangkuk besar, yang seharusnya menjadi kartu kedua namun menjadi yang ketiga setelah aku menemukan kartu di lantai yang terjadi sebelum ini, bertuliskan kata: KOMITMEN!

Aku kira kartu pertama yang aku ambil di hari pertama di Kursus Reiki 1 menjelaskan tentang kondisiku saat ini, dan dua kartu yang aku ambil di hari kedua menjelaskan tentang apa yang harus aku lakukan pada saat sekarang dan di masa depan.

Kepada Alam Semesta yang aku cintai, aku siap menerima apa pun yang Kamu beri. Seluruh hati, pikiran dan jiwaku terbuka untuk menerima apa pun yang Kamu beri. Aku merasa sangat positif dengan semua hal yang terjadi. Ya, aku mendengarkannya, merasakannya dan memperhatikannya.



PEMBERIAN SERTIFIKAT REIKI TINGKAT 1




Akhirnya, setelah mempelajari ilmu terapi Reiki selama 2 hari, kami dinyatakan lulus dari Kursus Reiki 1 dan mendapatkan gelar Shoden atau kalau dalam bahasa Indonesianya adalah "para lulusan Kursus Reiki Tingkat 1".





PROSES PEMBERSIHAN DIRI SENDIRI DENGAN REIKI SELAMA 21 HARI

Setelah lulus dari Kursus Reiki 1, maka semua murid wajib melakukan proses pembersihan diri selama 21 Hari atau 3 minggu dengan mempraktekkan terapi Reiki ke diri sendiri.  

Ini adalah pengalamanku melakukan proses pembersihan tersebut. 


Minggu Pertama

Satu hari setelah aku menyelesaikan Kursus Reiki 1, aku tertidur pulas selama 5 jam, lalu bangun untuk melakukan terapi Reiki ke diri sendiri selama 1 jam, lalu kemudian tertidur lagi selama 8 jam. Panjang sekali tidurnya! Hahaha!   

Pada minggu pertama, setelah aku rajin melakukan terapi Reiki ke diri sendiri, aku menjadi gampang tertidur seperti bayi. Nyenyak sekali! Bahkan aku kadang-kadang tertidur pulas di tengah-tengah proses terapi Reiki ke diri sendiri. Hahaha! 

Selama melakukan terapi Reiki ke diri sendiri, aku melakukan 2 macam teknik meletakkan tangan. Teknik pertama adalah dengan meletakkan tanganku langsung ke tubuhku. Teknik kedua adalah dengan meletakkan tanganku agak jauh dari tubuhku, kira-kira 3 sentimeter diatas kulitku. Aku merasakan lebih banyak getaran dan kehangatan ketika tanganku berada agak jauh dari tubuhku. 

Ada sebuah cerita lucu yang terjadi ketika aku sedang melakukan proses pembersihan diri sendiri dengan Reiki ini. Di tempat tinggalku, ada banyak Kucing yang biasa berseliweran untuk mencari makan dan kasih sayang, namun mereka tidak pernah berada di depan kamarku. Beberapa hari setelah aku rajin mempraktekkan Reiki untuk diri sendiri, tiba-tiba saja ada Kucing yang mengeong-ngeong di depan kamarku. Biasanya kalau aku berjumpa dengan Kucing, aku akan berusaha membuat Kucingnya pergi. Pada hari itu, aku mencoba untuk me “Reiki” kan Kucing tersebut. Aku letakkan tanganku di depan Kucing tersebut, dan tiba-tiba Kucing tersebut datang ke tanganku dan mengikuti kemana tanganku pergi. Lalu aku pandu Kucing tersebut ke pintu depan agar dia bisa bermain di luar, dan kucingnya nurut loh! Wah! Kekuatan Reiki sungguh menakjubkan ya! Keren! 


Minggu Kedua

Pada minggu kedua ketika aku melakukan pembersihan diri dengan Reiki, aku mengalami diare yang cukup hebat selama beberapa kali. Ternyata hal ini biasanya akan terjadi pada tubuh setelah menerapkan terapi Reiki ke diri sendiri, karena tubuh akan berusaha membersihkan hal-hal yang kurang baik yang berada di dalamnya. 

Selama melakukan proses pembersihan ini, energi dan emosiku terasa naik dan turun tidak menentu. Kadang-kadang terlalu bersemangat, kadang-kadang terlalu lemas, kadang-kadang terlalu mengantuk, dan lain-lain. Kata Master Niina Strobel, hal ini adalah hal yang biasa. Manusia memiliki berbagai macam emosi di dalam diri mereka yang dapat terjadi karena berbagai masalah, trauma, dan lain-lain. Dengan terapi Reiki, berbagai emosi tersebut dapat diatasi dengan mudah. Ada beberapa emosi yang bisa berkurang, ada juga emosi lain yang bisa hilang sama sekali, ada juga emosi selebihnya yang tetap tinggal di dalam tubuh namun pada akhirnya tidak terasa mengganggu karena perubahan pada cara berpikir dari manusianya. Apa pun hasilnya, semua adalah proses penyembuhan alami yang terjadi di dalam tubuh.  

Pada minggu kedua ini, aku mulai berani menawarkan terapi Reiki kepada para klien yogaku. Klien yogaku yang pertama adalah seorang wanita yang sedang hamil anak pertama. Klienku ini dapat merasakan kehangatan yang dipancarkan oleh tanganku walaupun aku tidak menyentuh tubuhnya. Setelah terapi Reiki selesai, klienku dapat menyebutkan di titik-titik mana saja di tubuhnya dimana aku meletakkan tanganku tanpa menyentuhnya. Dan dia menyukainya! Katanya klienku, terapi Reiki yang baru aku terapkan ke dia mampu membuat dia merasa tenang, rileks, dan mengantuk. Hahaha! 

Klien yoga kedua yang aku berikan terapi Reiki adalah seorang wanita yang memegang posisi penting di perusahaan tempat dia bekerja. Sebelum melakukan latihan yoga, klienku yang ini sudah memberitahu aku bahwa dia merasa agak lelah dan meminta latihan yoga yang ringan saja. Akhirnya, aku memutuskan untuk memberikan latihan yoga yang singkat selama 30 menit dan memberikan terapi Reiki secara penuh. Selama melakukan terapi Reiki selama 1 jam kepada klien ini, sang klien ternyata tertidur pulas sekali. Setelah terapi Reiki selesai, sang klien mengatakan kalau terapinya sangat lembut dan membuat dia merasa tenang. Bahkan dia mengatakan kalau masa tidurnya pada saat terapi Reiki yang singkat terasa lebih lelap dan lebih nyenyak dibandingkan dengan masa tidur malamnya yang panjang di malam hari. Pada akhirnya, kelelahan yang dia rasakan di pagi itu sudah hilang dan dia bisa melaksanakan tugasnya seperti hari biasanya. Aduh, aku merasa senang dapat menyembuhkan klienku, Terima kasih, Reiki!

Ada juga keajaiban lain yang terjadi di Minggu ke dua ini. Mantan pacarku yang berada di Amerika Serikat tiba-tiba melakukan panggilan video kepadaku dan kami pun mengobrol selama hampir 2 jam membicarakan tentang keadaan kami masing-masing saat ini setelah tidak bersama lagi. Hal yang sama ternyata terjadi juga pada salah seorang murid di Kursus Reiki 1 kemarin. Ternyata terapi Reiki mampu menghubungkan kita dengan orang-orang dari masa lalu kita. Sungguh luar biasa! 


Minggu ketiga

Di minggu ketiga ini, aku kadang-kadang masih diare, malah ada sekali dimana aku mengalami diare yang sangat parah sekali. 

Di minggu ketiga ini juga, aku sempat merasakan kehilangan getaran dan rasa hangat di tangan ketika melakukan terapi Reiki ke diri saya sendiri. Master Niina Strobel mengatakan bahwa hal itu biasa terjadi. Mungkin aku merasa getaran dan energi Reiki itu hilang dari tanganku, namun sebenarnya tenaga Reiki masih ada di dalam diriku, hanya saja aku tidak merasakannya. Hal yang harus aku lakukan adalah untuk selalu mendengar suara hati dan instingku, selalu percaya dengan diriku dan selalu rajin untuk melatih diriku agar terbiasa dengan terapi Reiki ini. 

Setelah beberapa saat aku merasa kehilangan getaran di tanganku ketika melakukan terapi Reiki ke diri sendiri, akhirnya aku mendapatkan kembali getaran tersebut di suatu malam ketika melakukan terapi Reiki ke diriku sendiri. Aku merasa ada gelombang yang sangat kuat yang terjadi di titik dimana tanganku berada, terutama di bagian wajah dan kepala. Gelombangnya sangat kuat sekali sampai aku merasa bahwa kepalaku bergerak sendiri dan mataku terasa mau keluar dari tempatnya. 

Kadang-kadang juga aku merasa ada sedikit tenaga listrik di permukaan kulit di mana tanganku berada. Pernah beberapa kali aku merasakan seperti terkena sengatan listrik. Hal ini membuat aku terkejut, namun aku tetap baik-baik saja.  



SETELAH PROSES PEMBERSIHAN DIRI SENDIRI DENGAN REIKI SELAMA 21 HARI BERAKHIR

Setelah proses pembersihan diri sendiri dengan Reiki berakhir, aku merasa menjadi manusia yang baru dengan gaya hidup yang baru dan bersih juga. Sebulan sebelum mengikuti Kursus Reiki 1, aku memang sudah melakukan gaya hidup yang lebih sehat dengan berhenti minum kopi, berbagai minuman yang berwarna, dan minuman yang mengandung alkohol. Gaya hidup yang lebih sehat ini sangat melancarkan prosesku untuk mempelajari Reiki dengan sempurna. Tubuhku sepertinya sudah siap untuk menerima segala kebaikan yang diberikan oleh terapi Reiki.   

Melalui terapi Reiki ini, aku belajar juga untuk melakukan meditasi yang lebih dalam lagi dimana aku dapat memiliki waktu untuk berbincang dengan diriku sendiri. Di dalam salah satu perbincangan dengan diriku sendiri, aku akhirnya menyadari bahwa aku pernah melakukan beberapa kesalahan di dalam hidupku. Disinilah aku merasa bahwa sejak melakukan terapi Reiki ke diri sendiri, aku telah meningkatkan kapasitas diri untuk mendengarkan diri sendiri dan lebih peka lagi terhadap suara hatiku. 

Setelah melakukan terapi Reiki, kadang-kadang aku merasa emosiku yang berhubungan dengan rasa sedih dapat terasa begitu dalam. Kata Master Niina Strobel ini adalah pertanda dari tubuhku bahwa emosi tersebut yang aku pendam cukup lama ingin keluar dari tubuhku. Ketika emosi terasa begitu mendalam, ini adalah waktu yang tepat untuk merasakannya, mendengarkannya dan memaafkannya. Salah satu cara untuk membuat emosi tersebut terasa lebih baik adalah dengan cara-cara seperti di bawah ini:

  1. Tarik nafas dan buang nafas,
  2. Rasakan emosi tersebut,
  3. Bicaralah dengan diri sendiri tentang emosi tersebut,
  4. Lakukan pernafasan selanjutnya yang menyembuhkan. Tarik nafas untuk membangkitkan energi Reiki, lalu buang nafas untuk mengeluarkan emosi tersebut dari tubuh,
  5. Setelah merasa cukup, maka katakanlah kalimat ini: “Kepada emosi dari dalam diriku, sekarang kamu boleh pergi dari tubuhku.” 

Aku juga menjadi terbiasa untuk menerapkan terapi Reiki untuk anak-anak, binatang, tanaman, air putih yang akan aku minum, makanan yang akan aku makan, berbagai barang yang akan aku pakai, dan lain-lain.

Pelajaran, diskusi dan pengalaman yang terjadi didalam Kursus Reiki 1 ini memang sangat menarik dan menambah ilmu bagi pikiranku. Master Reiki Niina Strobel memang seorang guru yang ramah, jelas dalam mengajar, dan dia mengajar dengan hati yang tulus. Dan terapi Reiki yang diajarkannya sangat berguna bagi diriku sendiri. 




Terima kasih, Niina Strobel, untuk Kursus Reiki 1 yang telah diberikan kepadaku. Terima kasih telah membagikan energi baikmu kepada diriku. 

Terima kasih, Alam Semesta, yang telah mempertemukan aku dengan terapi Reiki, Master Niina Strobel, teman-teman baru di Kursus Reiki 1 dan berbagai keajaiban yang Engkau tunjukkan padaku. Hal ini akan menjadi salah satu hal paling berguna di dalam hidupku.    

Namaste.



5 PRINSIP REIKI

Hanya untuk hari ini, aku akan melepaskan kemarahan.
Hanya untuk hari ini, aku akan melepaskan rasa khawatir.
Hanya untuk hari ini, aku akan bersyukur atas segala berkat.
Hanya untuk hari ini, aku akan melakukan pekerjaanku dengan jujur.
Hanya untuk hari ini, aku akan berbuat baik kepada orang-orang disekitarku dan setiap makhluk hidup.







10 comments:

  1. Saya sedang mencari-cari info tentang Reiki hingga menemukan tulisan ini. Terima kasih sudah sharing pengalamannya, membuat keinginan saya jadi lebih kuat untuk mempelajari Reiki. =D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama. Semoga sukses kursus reikinya ya.

      Delete
  2. Terima Kasih Mba Astrid untuk share pengalamannya belajar Reiki...aku jadi tertarik untuk belajar...
    Mba Astrid bagaimana caranya kalo mau minta info dari Ibu Niina nya yaa...aku sudah email beliau cuman blm ada balasannya...Terima Kasih Mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, mbak Hana. Semoga bermanfaat ya. Kalau sudah kirim email ke Niina, silakan ditunggu saja ya balasan darinya. Semoga proses belajar Reikinya berhasil. Salam baik.

      Delete
  3. Terimakasih mba astrid, untuk share ilmunya... Sgt menginspirasi... 🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama dan terima kasih banyak juga karena sudah membaca artikelku. Semoga membantu ya. Salam baik.

      Delete
  4. Mbak Astrid, komunikasi ma ibu Nina pake Bahasa Indonesia apa Bahasa Inggris mbak ?
    Soalnya saya juga mau kirim email ke beliau

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silakan berkomunikasi dengan Niina dengan menggunakan bahasa Inggris. Good luck! Terima kasih.

      Delete
  5. Mbak Astrid, saya baru menemukan blog Anda dan tertarik belajar reiki. Saya sudah menghubungi Niina, tetapi sayang sekali beliau telah pindah domisili di Manila. Apakah Mbak Astrid ada info pengajar reiki lulusan Niina? Terima kasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf, saya tidak memiliki informasi yang anda butuhkan.

      Delete