28 December 2005

Patience & Value of Friendship

God has just blessed me with an old experience but it is getting deeper, and that is patience. Patience has been a good friend of mine, which is loyal enough to accompany me, and I also try to get used to be closed and get along with the patience, though its companies, such as the tears and the hurt inside my heart, like to participate as the cheerleader and the supporting act. Still, the patience dominates my soul, as I believe that God never sleeps. There must be causes, consequences and compensations of everything. Moreover, I take it gladly with heart. Well, anything may happen to us, but the sun still rises in the east side and sets in the west side. Therefore, whatever situations we have, life still goes on. That is what I do now which is to go on with my life.

I also learn that some situations can open my eyes and show me the knowledge about true friends and enemies, and that friends can turn to be enemies. It is clear that the depth of some friendships is only a skin deep away that may be broken if it is scratched a bit. If I am the one who scratch it, off course I will request an apology, things that I always do. However, if the one who scratch it is other people, sometimes a slaughter will occur without any chance to defense ourselves. Well, that is life; do not expect that all things will be conducted as we plan and as we wish.

Cheers,
Astrid


Kesabaran & Nilai Persahabatan

Tuhan baru saja memberkati saya dengan pengalaman lama tapi lebih diperdalam lagi, yaitu kesabaran. Kesabaran rupanya menjadi sahabat saya yang paling setia menemani saya dan saya juga sekarang membiasakan diri untuk dekat dan akrab dengan sifat tersebut, walau kawan-kawannya yang lain, seperti air mata dan sakit hati, suka ikut datang sebagai penggembira. Tetapi tetap saja kesabaran mendominasi jiwa saya karena saya percaya Tuhan tidak pernah tidur. Setiap kejadian pasti ada sebab, akibat dan ganjarannya. Dan saya terima semuanya dengan lapang dada. Toh, apapun yang terjadi dengan kita, tetap saja sang matahari selalu terbit di timur dan tenggelam di barat. So, apapun keadaan kita, hidup tetap terus berjalan. Itu yang saya kerjakan sekarang, yaitu meneruskan hidup saya.

Saya juga belajar bahwa beberapa kejadian mampu membuka mata saya dan menunjukkan kepada saya pengetahuan tentang siapa kawan dan siapa lawan, serta ternyata kawan bisa jadi lawan. Ternyata, beberapa persahabatan dalamnya hanya setipis kulit ari yang mampu terkoyak jika digaruk sedikit. Kalau yang menggaruk adalah saya, tentunya saya akan minta maaf, hal yang saya rasa jarang tidak saya lakukan. Tapi kalau yang menggaruk adalah orang lain, terkadang terjadi suatu ajang pembantaian tanpa ada kesempatan untuk membela diri. Yah begitulah hidup, jangan berharap semuanya sesuai rencana kita dan keinginan kita.

Salam,
Astrid


22 December 2005

Happy Mother’s Day

A piece of the wishes that I sent on Mother’s Day to my Beloved Mom:



Dear Beloved Mother,

Happy Mother’s Day.

I hope God always makes you happy, protects you, and keeps you away from all the bad things in life.

Thank you for the lesson of patience and good ethics of life.

Whatever that anybody said, whoever she / he is, you are my Mother and I care about you.


Love,
Astrid Amalia

Selamat Hari Ibu

Sepenggal ucapan Selamat Hari Ibu untuk Mamaku tercinta:



Dear Mama Tersayang,

Selamat Hari Ibu.

Semoga Tuhan selalu mambahagiakanmu, melindungimu dan menjauhkanmu dari hal-hal yang tidak baik.

Terima kasih atas pelajaran kesabaran dan budi pekerti yang kau ajarkan.

Apapun yang dikatakan yang lain, siapapun dia, Mama adalah Mamaku dan aku sayang padamu.


Love,
Astrid Amalia