06 March 2017

Kronologi Percobaan Penipuan Menggunakan Mandiri E-Cash

Belakangan ini, saya sedang hobi menjual beberapa barang baru dan bekas di beberapa pasar online yang memang menyediakan lahan untuk menjual barang bekas. Salah satu pasar online yang saya pakai adalah OLX.

Pada suatu hari, setelah saya selesai meletakkan barang jualan saya di OLX, ada pesan Whatsapp yang masuk ke telepon seluler saya. Pesan tersebut datang dari nomor +6285211058724. Isi percakapan awal kami adalah sebagai berikut (tanda xxxxx menandakan bahwa percakapannya saya hapus karena berisi data pribadi saya):

----------

3/5/17, 20:57 - ‪+62 852-1105-8724‬: Say bju nya masi gak
3/5/17, 22:49 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Masih ada kok
3/5/17, 22:50 - ‪+62 852-1105-8724‬: Brpa mbk harga nya
3/5/17, 22:53 - ‪+62 852-1105-8724‬: Ping
3/5/17, 22:53 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Ukuran baju: L atau XL. Harus dicoba dulu.
- Dress merah: IDR. 100.000.
- Dress putih polkadot: IDR. 100.000.
- Dress Hijau / Tosca: IDR. 250.000.
- Dress putih dengan Batik: IDR. 250.000.
- Dress batik coklat: IDR. 250.000.
- Dress Cheongsam merah: IDR 250.000.
Semua harga nett.
Pembayaran: Cash and Carry, karena baju harus dicoba dulu.
Tidak menerima permintaan tawar menawar, transfer uang, dan info yang sudah dijelaskan disini. Terima kasih.
3/5/17, 22:54 - ‪+62 852-1105-8724‬: Dres hijau tosca mbk 250 rb
3/5/17, 22:55 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Iya benar
3/5/17, 23:02 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Kapan mau diambil? Lokasi saya di XXXXXXX
3/5/17, 23:15 - ‪+62 852-1105-8724‬: Saya di ponorogo say
3/5/17, 23:15 - ‪+62 852-1105-8724‬: Itu free ongkir
3/5/17, 23:27 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Engga free ongkir.
3/5/17, 23:28 - ‪+62 852-1105-8724‬: Oh jdi brpa ongkir nya
3/5/17, 23:28 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Kalau ada kenalan di Jakarta, lebih baik minta tolong sama dia untuk ambil dan bayar di tempat. Bagaimana?
3/5/17, 23:29 - ‪+62 852-1105-8724‬: Gak ada mbk saya di ponorogo
3/5/17, 23:29 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Saya juga engga tau berapa ongkirnya. Maaf.
3/5/17, 23:30 - ‪+62 852-1105-8724‬: Oh jdi gmna
3/5/17, 23:30 - ‪+62 852-1105-8724‬: Gak jdi ya
3/5/17, 23:34 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Coba besok saya tanya sama JNE ya.
3/5/17, 23:34 - ‪+62 852-1105-8724‬: Ok
3/5/17, 23:34 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Kalau nanti ukurannya engga pas, bagaimana?
3/5/17, 23:35 - ‪+62 852-1105-8724‬: Oh gpp mbk sdah resiko say kok
3/5/17, 23:36 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Ok mbak. Besok saya kabarin lagi ya. Ponorogo nya dimana? Boleh minta alamat lengkapnya? Jadi nanya ke JNE nya enak.
3/5/17, 23:36 - ‪+62 852-1105-8724‬: Boleh kok
3/5/17, 23:37 - ‪+62 852-1105-8724‬: Nama lengkap: anggik novita
Alamat lengkap: JL. DUKUH MARON WETAN NO. 72 RT. 003 RW. 001
Kota/Provinsi : PONOROGO/JAWA TIMUR
Kec/kel : MARON/KAUMAN
No hp: 081930600168
3/5/17, 23:37 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Ok. Makasih ya
3/5/17, 23:38 - ‪+62 852-1105-8724‬: Ya sama2

----------

Waktu saya membaca kembali detail alamat dan nomor telepon seluler yang diberikan, saya bertanya-tanya kenapa nomor telepon seluler yang diberikan berbeda dengan nomor yang dipakai untuk melakukan percakapan dengan saya. Namun saya berusaha untuk memiliki pemikiran yang baik bahwa mungkin saja si calon pembeli ini memiliki lebih dari satu nomor telepon seluler.

Lalu keesokan harinya, setelah kembali dari kantor JNE untuk menanyakan ongkos kirim, saya menghubungi kembali si calon pembeli. 

----------

3/6/17, 07:22 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Pagi mbak. Ongkir nya sekitar 100.000. Terima kasih.
3/6/17, 07:54 - ‪+62 852-1105-8724‬: Ok gpp mas
3/6/17, 07:55 - ‪+62 852-1105-8724‬: Total kan aja smua byran sya mas langsung sya trf
3/6/17, 09:14 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Total jadi 350.000 ya.
3/6/17, 09:15 - ‪+62 852-1105-8724‬: Ok

----------

Setelah ini, saya memberikan informasi nomor rekening saya kepada si calon pembeli ini. Ada satu hal yang membuat saya heran. Kenapa si calon pembeli memanggil saya dengan panggilan "mas" ya? Pada saat itu, saya pikir itu hanyalah kesalahan dalam penulisan saja. Namun dari sini, saya sudah mulai merasa sedikit curiga. Kemudian pembicaraan selanjutnya adalah:

----------    

3/6/17, 10:39 - ‪+62 852-1105-8724‬: Ok siap
3/6/17, 10:39 - ‪+62 852-1105-8724‬: Ini mau otw
3/6/17, 10:39 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Ok

----------

Kemudian saya menerima tanda bukti transfer yang diikuti oleh sebuah instruksi yang katanya si calon pembeli adalah instruksi untuk menarik uang tunai di ATM. Fotonya adalah sebagai berikut:

---------- 






----------

Pembicaraan selanjutnya adalah:

---------- 

3/6/17, 10:42 - ‪+62 852-1105-8724‬: Ini cara aktivasi kde otp nya ya mbk untuk bisa tarik tunai uang nya
3/6/17, 10:43 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Aku cek ke bank mandiri ku aja. Sebentar ya.
3/6/17, 10:44 - ‪+62 852-1105-8724‬: Ok

----------

Secara otomatis, saya lalu mencoba masuk ke websitenya Bank Mandiri untuk mencari data tentang Mandiri e-cash ini. Di websitenya Bank Mandiri, hanya ada penjelasan tentang e-cash secara umum, namun tidak ada penjelasan tentang cara menarik uang tunai dari pengiriman uang di e-cash ini di ATM. Lucunya, saya juga menemukan sebuah blog yang bercerita tentang "Penipuan Menggunakan Mandiri E-Cash".
Pada saat itu, saya belum membaca blog tersebut secara detail dan lengkap, namun hal ini sudah membuat saya makin curiga. Lalu saya kirim pesan selanjutnya:

----------

3/6/17, 10:52 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Mbak. Tolong pakai transfer biasa aja. Bisa kah?

----------

Karena pesan Whatsapp saya di atas tidak dijawab, maka saya mencoba menelpon nomor tersebut melalui Whatsapp Call. Pada saat telpon saya diterima, terdengar suara perempuan yang logatnya tidak ada Jawanya sama sekali. Ingat ya, kalau Anda membaca percakapan diatas, si calon pembeli mengaku tinggal di Ponorogo. Waktu saya telpon, logatnya si calon pembeli terdengar seperti berasal dari daerah Sulawesi atau Sumatra. Pokoknya bukan logat Jawa lah. Si calon pembeli ini bersikeras bahwa dia sudah mentransfer uangnya dan meminta saya untuk segera ke ATM. Saya hanya menjawab kalau saat itu tidak ada ATM di dekat lokasi saya. Lalu si calon pembeli menanyakan kapan saya bisa ke ATM, namun saya tidak menjawabnya. Sewaktu melakukan percakapan ini, saya juga mendengar ada banyak suara orang di dekat si calon pembeli ini. Suara-suara di belakang si calon pembeli ini berasal dari suara laki-laki, namun upaya saya untuk mencoba mencuri dengar apa yang mereka bicarakan gagal, karena sinyal telepon selulernya kurang bagus. Sepertinya mereka juga sedang melakukan berbagai transaksi. Tidak lama setelah saya diamkan, telpon lalu diputuskan oleh si calon pembeli. Lalu saya menuliskan pesan berikut ini:

----------

3/6/17, 11:01 - 🕇 Astrid Amalia 🕉: Maaf mbak. Saya tidak terima ecash. Saya hanya terima transfer langsung ke nomor rekening saya. Terima kasih.

----------

Setelah itu, tidak ada jawaban sama sekali dari si calon pembeli. 

Lalu saya membaca kembali instruksi untuk menarik uang tunai di ATM yang tadi dikirimkan ke saya (lihat gambar diatas). Ternyata saya menemukan banyak keanehan dan kejanggalan dari instruksi tersebut. Banyak kata yang salah eja, banyak singkatan dan banyak tanda baca yang salah letak. Dan instruksi ini benar-benar tidak dapat saya temukan di website resminya Bank Mandiri. Kelihatannya, instruksi tersebut dibuat sendiri oleh si calon pembeli yang kategorinya sekarang resmi menjadi si penipu.

Lalu kemudian, saya membaca kembali blog yang berjudul "Penipuan Menggunakan Mandiri E-Cash" yang saya temukan tadi waktu mencari informasi tentang Mandiri E-Cash secara detail dan lengkap. Dari blog ini, saya baru tahu kalau para penipu ini bisa dengan mudah membuat berbagai tanda bukti transfer dan membuat berbagai instruksi yang dibuat sedemikian rupa seolah-olah dicetak dan dibuat secara resmi oleh pihak bank. Wow! Gila ya!
Kali ini saya benar-benar menyadari sekali kalau baru saja terjadi percobaan penipuan dengan modus menggunakan Mandiri e-cash. Untungnya saya tidak dalam keadaan terburu-buru dan panik, dan selalu berusaha untuk kembali memeriksa semua data yang saya terima. Puji Tuhan! Saya telah selamat dari usaha penipuan ini!

Jadi, bagi para pembaca yang suka melakukan transaksi di pasar online, saya sarankan untuk bersikap hati-hati ya. Kalau Anda melakukan jual-beli di pasar online, sebaiknya Anda menerapkan sistem pembayaran Cash and Carry (bayar dan ambil). Jadi pembeli datang ke tempat Anda, membayar biayanya langsung ke Anda dan baru bisa mengambil barangnya. Pastikan juga kalau Anda ditemani oleh orang yang Anda percaya ketika melakukan transaksi Cash and Carry ini, jadi tidak melakukan transaksi sendirian, agar terhindar dari kejahatan lain yang menggunakan hipnotis. 
Cara transaksi Cash and Carry ini memang agak merepotkan kalau sang calon pembeli berada di luar kota, namun Anda dapat meminta si calon pembeli untuk menunjuk keluarga, saudara atau kenalannya untuk membantu si calon pembeli melakukan transaksi jual-beli dengan Anda. Jangan pernah mau untuk melakukan transaksi di ATM dan jangan buru-buru percaya dengan kata-kata dan gambar-gambar yang dikirimkan. Anda harus lebih teliti dan penuh kewaspadaan! 

Jadi, selamat berjualan, namun tetap waspada ya! 

Di bawah ini adalah gambar-gambar percakapan saya dengan si penipu yang saya ambil dari layar telepon seluler saya:












4 comments:

  1. Yang nipu kita sama kakak....hahaha
    Alamatnya pun sama yg dpakee...
    Goblok yaaa hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga yang menipu cepat ditangkap ya. Amin.

      Delete
    2. Kalo misalkan habis kena kayak gini .. kan kita ngasih no atm kita . Apakah nomer atm kita blokir atau gk usah takut nya ke sedot ?

      Delete
    3. Selama kita belum melakukan tindakan / transaksi apa pun di ATM seperti yang diminta oleh tersangka, maka atm kita masih aman kok.

      Delete