Pada hari Kamis malam lalu, saya harus ’farewell dinner’ dengan teman saya, orang Korea tapi WNA (Warga Negara Am’rik) dan bekerja di Hong Kong. Wah, sounds very PBB amat ya.
Karena bingung mau makan di mana dan dia pun tidak bisa pergi sampai larut malam, maka saya berkeputusan untuk dinner di Mei Resto di Hotel Nikko, hotel yg bersebrangan letaknya dengan Plaza Indonesia. Ini semua atas saran dari temen saya yang lain yg memang doyan makan.
Resto Mei ini ada di lantai 2, naik tangga di sebelah kirinya lobby hotel.
Di dalam brosurnya, resto ini meng-claim bahwa tema tempat mereka adalah ’Unique Dining & Lounge’.
Ketika kita melihat menu mereka, kita bisa lihat bahwa mereka menyediakan makanan Jepang, China, dan ’fushion cuisine’. Ada Sushi, Sahimi, tempura, dll yg looks yummy yummy deh. Setelah pilih-pilih menu, saya akhirnya memesan Inaniwa Udon (Mie Putih). Mi ini punya beberapa toping yang dapat dipilih secara terpisah. Mi ini dapat dipesan dingin atau panas. Saya memilih mi yang panas karena pada waktu itu saya sedang ‘ngamuk’, ini semua karena saya memesan topingnya lengkap, sebanyak 7 macam. Toping yg ada di menu adalah: Tempura yang terdiri dari 2 macam sayuran dan satu udang, Tororo yaitu semacam rebusan talas parut, Kitsune yaitu kalo gak salah tahu tipis manis ya (sori agak-agak lupa neh), Wakame yaitu rumput laut, Sansai yaitu sayuran segar, Kinshi Tamago yaitu cincangan telor dadar dan Aytama yaitu telor rebus setengah matang. Wah, meriah euy!!! Untuk minuman, saya tetap setia dengan ocha alias teh panas.
Waktu saya memesan toping, teman saya sudah wanti-wanti agar saya tidak memesan tororo yg kata dia rasanya tidak enak. Tapi saya cuek aja, biar ada pengalaman tentang makanan tsb.
Sedangkan teman saya memesan Gan Shao Xia Ren atau Udang Kecil dimasak dengan saus soya pedas. Wah, keliatannya nyam nyam juga nih.
Sambil menunggu makanan datang, seperti biasa, saya me-review resto ini bersama teman saya. Kami berdua sangat takjub dengan space dari resto ini yg sangat luas yaitu 2 lantai dan daya tampung yg mereka punyai pun cukup banyak yaitu kira-kira 400 orang. Saking luasnya, bahkan pelayannya pun diperlengkapi dengan alat komunikasi radio mirip blue tooth. Wah, ini resto atau lapangan bola ya???
Kalo baca brosur lagi, disebutkan bahwa resto ini punya 4 ruangan semi private, 1 ruang tatami dan 6 sofa. Resto ini juga punya bar yang terletak setelah pintu masuk dengan live band yang mereka sebut trendy lounge. Wah, pokoknya luas banget deh!! Padahal malam itu, tamu yang ada cuma memenuhi 4 meja. What a waste!! Rupanya resto ini masih sepi pengunjung.
Interior resto ini hampir seluruhnya sangat modern, kecuali sushi bar (wew, gak tau nama ruangan nya apa nih, gak sempet nanya sih!!). Jadi bagi yang mau makan ala jepang banget dengan cara duduk di lantai, sepertinya tempat ini bukan tempat yang tepat. Ciri khas dari jepang or chinese nya hanya saya temukan di perlengkapan makan diatas meja, antara lain piringnya yg kotak (as usual lah), sumpit, cangkir teh, dll.
Setelah puas ngegosipin isi resto, maka makanan kami pun datang.
Teman saya kaget melihat bentuk udon/mi pesanan saya. Dia bilang udonnya kok tipis sekali. Katanya, kalo udon yg asli, pasti bentuknya agak lebih tebal. Well, kita akhirnya sepakat bahwa udonnya sudah di adjust dengan porsi perut orang Indonesia
Overall, makanan yg kita pesan semuanya enak.
Untuk pesanan saya: udon+tempura+tahu+telor dadar nya semua gurih, rumput laut en sayurannya segar. Satu hal, walau sangat tidak rela untuk mengakui, akhirnya saya pikir temen saya totally bener bahwa talas parutnya rasanya GAK UEENAKKK. Hambar dan agak-agak berlendir gitu. Yang paling nyebelin, teman saya langsung bilang: ”See, I told you so!” (Duh, iya deh!!!)
Untuk pesanan teman saya: udang kecilnya renyah dan saus soya pedasnya ok banget, kayak saus asam manis pedes gitu. Ueennaaakkk tenan deh. Pantas untuk dijadikan makanan andalan resto ini.
Soal harga, jumlah yg harus dibayar adalah Rp. 300,000 ++.
Well, mahal ajah deh.
Salam makan,
Astrid
No comments:
Post a Comment