Anomali Coffee
Jl. Senopati Raya No. 35
Jakarta
Tel: +6221-5292-0102
Pada suatu hari, tepatnya 8 bulan yang lalu, aku tiba-tiba mendapatkan email dari Abgari alias Abgar yang menanyakan tentang kegiatan ngopi-ngopiku. Hmmm, ternyata dia mau bikin tempat ngopi sendiri tuh.
Gak lama juga setelah itu, dia juga udah mulai ngundang-ngundang ke tempat ngopinya dia yg udah jadi gitu. Namanya Anomali Coffee.
Seliweran gitu, tiba-tia aja udah banyak media yang mengulas tentang Anomali Coffee ini. Termasuk sahabat dekatku, si Ree, yang ternyata udah main-main ke kedai kopi Anomali ini. Yah, keduluan dong.
Akhirnya, pada hari minggu yang lalu, setelah ikut 3 kelas yoga yang bikin badan capek dan lapar berat, aku dan sahabat jepangku, Kaori, memutuskan untuk mencoba menyambangi tempat ini.
Setelah nelpon Abgar nanyain ancer-ancernya Anomali, ternyata deket banget deh sama tempat nge gym kita. Yeah OK dee, langsung brangkat yuk.
Setelah sampai ditempat, wah tempatnya cozy banget ya. Bukan cozy yang eksklusif gitu ya, mungkin lebih mengarah ke suasana gudang gitu. Soalnya beberapa sudut di Anomali ini interiornya bernuansa unfinished gitu. Asli, kayak gudang bawah tanah aja.
Setelah melihat sekeliling, akhirnya kita memutuskan untuk naik ke lantai 2 dan duduk dibalkon luar. Eh tiba-tiba salah satu pelayan bilang kemungkinan akan hujan dan rada-rada merintah kita untuk pindah ke bagian dalam. Ye, gimana sih, kita kan mau menikmati udara segar. Tapi karena sore itu terlalu indah dan kita sedang malas untuk berdebat panjang lebar, maka kita nurut aja.
Begitu pindah ke dalam, kita ambil posisi yang nempel ke jendela kaca dan mulai memilih menu. Kaori memesan Caramel Nut Latte, sedangkan saya memesan Black Forest Latte. Untuk cemilannya, kita memutuskan untuk berbagi Anomali Club Sandwich. Cemilan kok sandwich sih hehehe.
Setelah menunggu beberapa saat, maka minuman pun datang. Caramel Nut Latte nya Kaori terasa mirip-mirip Caramel Caffe Latte dari kedai kopi sebelah. Hayo, kedai kopi yang mana tuh hehehe. Sedangkan Black Forest Latte saya terasa lebih nikmat. Apalagi didasar minuman saya ada butiran-butiran nikmat. Jadi rupanya minuman nikmat ini dibuat dari campuran kopi, krim dan cake black forest. Hmmm pantes aja enak.
Lalu kemudian, cemilan pun datang. Ah ternyata ini bukan sembarang cemilan. Sandwichnya terdiri dari 4 potong dan cukup lumayan utuk konsumsi kita berdua. Isinya ada lembaran keju, smoke beef, sayuran dan saus. Untuk rotinya, kita memilih jenis whole wheat. Hidup sehat gitu loh. Sandwichnya enak kok. Ini sandwichnya yang enak atau memang pada dasarnya kita udah kelaparan ya setelah melaksanakan pengencangan otot-otot malas di 3 kelas yoga hehehe.
Begitu sandwichnya abis, eh si Abgar nongol tuh. Langsung deh dia bergabung di meja kita dan ngobrol ngalor ngidul soal Anomali.
Anomali ini ternyata hanya menjual kopi single origin. Jadi kopinya asli dari satu tempat. Ini berarti juga bahwa sebanyak apa pun perkebunan yang ada di satu tempat meghasilkan satu macam kopi. Jadi apabila kita mengambil hanya kopi terbaik dari satu tempat dan menggorengnya dengan sempurna, kopi yang kita dapet pasti nikmat banget.
Kopi-kopi yang dijual di Anomali ini semuanya berasal dari tanah air Indonesia. Wuih nasionalisme banget ya. Semua jenis kopi di Indonesia ini ada, mulai dari Java Jampit, Toraja, dan lain-lain. Anomali ini juga punya mesin roaster sendiri yang diletakkan di tengah-tengah ruangan di lantai 1. Makanya Anomali juga menyebut diri sebagai Specialty Coffee Micro-Roaster. Sedangkan gudang kopinya diletakkan di tengah-tengah tangga menuju lantai 2. Lucu juga ya konsepnya. Anomali ini juga ternyata terdaftar di dalam Specialty Coffee Association of America. Ini supaya kualitas dan standar di Anomali ini tetap terjaga. Sedangkan konsep interior Anomali ini memang sengaja dibikin unfinished, karena memang ingin menciptakan suasana kayak di gudang kopi.
Abgar sendiri mengaku kalo dari dulu sudah tertarik dengan kopi dan belajar sendiri tentang kopi dari browsing-browsing di internet. Dia dan partnernya, Irvan Helmi, adalah orang-orang yang menggoreng kopi-kopi di Anomali ini. Mereka ini memanggil diri mereka sendiri sebagai Coffee Chief. Haiyah!!
Waktu ngomongin soal biji-biji kopi, tiba-tiba aja Abgar minta pelayannya untuk nyeduh kopi tubruk dari varian Java Jampit. Wuih coffe cupping dong!! Ketika kopi tubruknya dateng, Abgar dengan gayanya langsung ngaduk-ngaduk kopinya dan ditutup dengan ngetuk-ngetuk bibir cangkir dengan sendok. Gaya lo, Gar!! Waktu di icip-icip, memang kopi tubruknya nikmat banget. Sedap bowww.
Icip-icip kopi kan gak lengkap kalo gak ngunyah biji kopi. Setelah biji kopi terhidang diatas piring kecil, langsung aja deh tangan ini ngambil beberapa butir biji kopi dan mengunyahnya. Nyam nyam nyam. Garing dan gurih kayak makan kacang aja. Kaori pun dapet pengalaman baru, kalau ternyata biji kopi juga enak dikunyah. Asal biji kopinya baru di goreng ya. Kalo jarak dari menggoreng dan mengunyah biji kopi ini sudah terlalu lama, kira-kira lebih dari 2 minggu, ya pastinya rasa biji kopinya udah ga nikmat lagi dong.
Setelah asyik ngobrol ngalor ngidul, Abgar mempersilahkan kita untuk touring de Anomali ini, sambil nunjukin mesin penggoreng, gudang kopi dan coffee barnya. Yang menarik adalah poster gede diatas gudang kopi yang berisi pengumuman untuk mendukung petani kopi Indonesia dan kopi Indonesia itu sendiri. Yup mari kita dukung ya!!
Oh iya, Anomali ini juga menyediakan fasilitas free hotspot untuk berselancar di dunia maya. Tapi sayang, saya lagi ga bawa laptop tuh.
Setelah puas ngobrol-ngobrol, nanya-nanya dan jalan-jalan di Anomali ini, maka saya dan Kaori memutuskan untuk mengakhiri hari yang indah itu dan kembali ke rumah masing-masing.
Mungkin lain kali, saya akan kembali lagi ke Anomali. Tentunya sambil menenteng si Mr. White Mekbuk dan nongkrong dipojokan sambil menikmati kopi.
Selamat menikmati beberapa foto-foto yang diambil di Anomali ini ya!!
Jl. Senopati Raya No. 35
Jakarta
Tel: +6221-5292-0102
Pada suatu hari, tepatnya 8 bulan yang lalu, aku tiba-tiba mendapatkan email dari Abgari alias Abgar yang menanyakan tentang kegiatan ngopi-ngopiku. Hmmm, ternyata dia mau bikin tempat ngopi sendiri tuh.
Gak lama juga setelah itu, dia juga udah mulai ngundang-ngundang ke tempat ngopinya dia yg udah jadi gitu. Namanya Anomali Coffee.
Seliweran gitu, tiba-tia aja udah banyak media yang mengulas tentang Anomali Coffee ini. Termasuk sahabat dekatku, si Ree, yang ternyata udah main-main ke kedai kopi Anomali ini. Yah, keduluan dong.
Akhirnya, pada hari minggu yang lalu, setelah ikut 3 kelas yoga yang bikin badan capek dan lapar berat, aku dan sahabat jepangku, Kaori, memutuskan untuk mencoba menyambangi tempat ini.
Setelah nelpon Abgar nanyain ancer-ancernya Anomali, ternyata deket banget deh sama tempat nge gym kita. Yeah OK dee, langsung brangkat yuk.
Setelah sampai ditempat, wah tempatnya cozy banget ya. Bukan cozy yang eksklusif gitu ya, mungkin lebih mengarah ke suasana gudang gitu. Soalnya beberapa sudut di Anomali ini interiornya bernuansa unfinished gitu. Asli, kayak gudang bawah tanah aja.
Setelah melihat sekeliling, akhirnya kita memutuskan untuk naik ke lantai 2 dan duduk dibalkon luar. Eh tiba-tiba salah satu pelayan bilang kemungkinan akan hujan dan rada-rada merintah kita untuk pindah ke bagian dalam. Ye, gimana sih, kita kan mau menikmati udara segar. Tapi karena sore itu terlalu indah dan kita sedang malas untuk berdebat panjang lebar, maka kita nurut aja.
Begitu pindah ke dalam, kita ambil posisi yang nempel ke jendela kaca dan mulai memilih menu. Kaori memesan Caramel Nut Latte, sedangkan saya memesan Black Forest Latte. Untuk cemilannya, kita memutuskan untuk berbagi Anomali Club Sandwich. Cemilan kok sandwich sih hehehe.
Setelah menunggu beberapa saat, maka minuman pun datang. Caramel Nut Latte nya Kaori terasa mirip-mirip Caramel Caffe Latte dari kedai kopi sebelah. Hayo, kedai kopi yang mana tuh hehehe. Sedangkan Black Forest Latte saya terasa lebih nikmat. Apalagi didasar minuman saya ada butiran-butiran nikmat. Jadi rupanya minuman nikmat ini dibuat dari campuran kopi, krim dan cake black forest. Hmmm pantes aja enak.
Lalu kemudian, cemilan pun datang. Ah ternyata ini bukan sembarang cemilan. Sandwichnya terdiri dari 4 potong dan cukup lumayan utuk konsumsi kita berdua. Isinya ada lembaran keju, smoke beef, sayuran dan saus. Untuk rotinya, kita memilih jenis whole wheat. Hidup sehat gitu loh. Sandwichnya enak kok. Ini sandwichnya yang enak atau memang pada dasarnya kita udah kelaparan ya setelah melaksanakan pengencangan otot-otot malas di 3 kelas yoga hehehe.
Begitu sandwichnya abis, eh si Abgar nongol tuh. Langsung deh dia bergabung di meja kita dan ngobrol ngalor ngidul soal Anomali.
Anomali ini ternyata hanya menjual kopi single origin. Jadi kopinya asli dari satu tempat. Ini berarti juga bahwa sebanyak apa pun perkebunan yang ada di satu tempat meghasilkan satu macam kopi. Jadi apabila kita mengambil hanya kopi terbaik dari satu tempat dan menggorengnya dengan sempurna, kopi yang kita dapet pasti nikmat banget.
Kopi-kopi yang dijual di Anomali ini semuanya berasal dari tanah air Indonesia. Wuih nasionalisme banget ya. Semua jenis kopi di Indonesia ini ada, mulai dari Java Jampit, Toraja, dan lain-lain. Anomali ini juga punya mesin roaster sendiri yang diletakkan di tengah-tengah ruangan di lantai 1. Makanya Anomali juga menyebut diri sebagai Specialty Coffee Micro-Roaster. Sedangkan gudang kopinya diletakkan di tengah-tengah tangga menuju lantai 2. Lucu juga ya konsepnya. Anomali ini juga ternyata terdaftar di dalam Specialty Coffee Association of America. Ini supaya kualitas dan standar di Anomali ini tetap terjaga. Sedangkan konsep interior Anomali ini memang sengaja dibikin unfinished, karena memang ingin menciptakan suasana kayak di gudang kopi.
Abgar sendiri mengaku kalo dari dulu sudah tertarik dengan kopi dan belajar sendiri tentang kopi dari browsing-browsing di internet. Dia dan partnernya, Irvan Helmi, adalah orang-orang yang menggoreng kopi-kopi di Anomali ini. Mereka ini memanggil diri mereka sendiri sebagai Coffee Chief. Haiyah!!
Waktu ngomongin soal biji-biji kopi, tiba-tiba aja Abgar minta pelayannya untuk nyeduh kopi tubruk dari varian Java Jampit. Wuih coffe cupping dong!! Ketika kopi tubruknya dateng, Abgar dengan gayanya langsung ngaduk-ngaduk kopinya dan ditutup dengan ngetuk-ngetuk bibir cangkir dengan sendok. Gaya lo, Gar!! Waktu di icip-icip, memang kopi tubruknya nikmat banget. Sedap bowww.
Icip-icip kopi kan gak lengkap kalo gak ngunyah biji kopi. Setelah biji kopi terhidang diatas piring kecil, langsung aja deh tangan ini ngambil beberapa butir biji kopi dan mengunyahnya. Nyam nyam nyam. Garing dan gurih kayak makan kacang aja. Kaori pun dapet pengalaman baru, kalau ternyata biji kopi juga enak dikunyah. Asal biji kopinya baru di goreng ya. Kalo jarak dari menggoreng dan mengunyah biji kopi ini sudah terlalu lama, kira-kira lebih dari 2 minggu, ya pastinya rasa biji kopinya udah ga nikmat lagi dong.
Setelah asyik ngobrol ngalor ngidul, Abgar mempersilahkan kita untuk touring de Anomali ini, sambil nunjukin mesin penggoreng, gudang kopi dan coffee barnya. Yang menarik adalah poster gede diatas gudang kopi yang berisi pengumuman untuk mendukung petani kopi Indonesia dan kopi Indonesia itu sendiri. Yup mari kita dukung ya!!
Oh iya, Anomali ini juga menyediakan fasilitas free hotspot untuk berselancar di dunia maya. Tapi sayang, saya lagi ga bawa laptop tuh.
Setelah puas ngobrol-ngobrol, nanya-nanya dan jalan-jalan di Anomali ini, maka saya dan Kaori memutuskan untuk mengakhiri hari yang indah itu dan kembali ke rumah masing-masing.
Mungkin lain kali, saya akan kembali lagi ke Anomali. Tentunya sambil menenteng si Mr. White Mekbuk dan nongkrong dipojokan sambil menikmati kopi.
Selamat menikmati beberapa foto-foto yang diambil di Anomali ini ya!!