23 December 2003

Mother's Day - 22 December 2003

On the Mother's Day 22 December 2003, I wrote an SMS to my Mom just to congratulate her on that day. Her reply was simple but amazing.

MY SMS

Happy Mother's Day, Mom.
You are a mother and a friend to me.
You have been taking care of me with unconditional tender loving care.
And there is nothing that I can do to pay that in returns.
May God love and take care of you the way you do those to me.
I love you, Mom.
From your beloved daughter, Astrid

HER REPLY

Thanks a lot, Dear.
I am happy to be a mother.

For any comment or question, please send email to: astrid-amalia@angelfire.com

22 December 2003

Mall Kelapa Gading - 21 December 2003

Pada hari sabtu yang lalu, saya bersama Bayu menjajal beberapa tempat makan di Mall Kelapa Gading.

Ketika saya bertemu Bayu yang sudah sampai di MKG duluan dan telah melakukan survey, Bayu menyarankan untuk mencoba beberapa tempat, yaitu Resto Secret Recipe, Kafe Kopi Luwak, Mak Cik dan Resto Ting Yen Shabu Shabu.

Resto Secret Recipe (SR)
Mal Kelapa Gading G 52


Sebelum melihat menu, kami menanyakan kepada pelayan tentang makanan andalan dari resto ini. Pelayan yang ramah ini menjawab bahwa makanan andalan resto SR adalah Irish Lamb Stew, makanan yang katanya ‘Award Winning’ karena 2 kali mendapat penghargaan di negara asal resto ini, yaitu Malaysia. Sang pelayan juga menyarankan kami untuk memesan Carribean Style Seabass. Maka jadilah kami memesan makanan tersebut ditambah dengan minumannya, saya memesan SR Freshly Brewed Coffee dan Bayu memesan Hot Chocolate.

Sambil menunggu makanan datang, saya mulai melihat interior dari resto ini. Biasa aja ah. Yang paling menarik adalah wallpaper yang nempel di dinding resto ini. Gambarnya macam-macam, kebanyakan makanan yang ternyata juga ada di menu mereka. Jadi kalo lagi males liat menu, tinggal tunjuk dinding aja...he he he.

Saya juga tertarik sekali melihat buku menu dari resto ini. Ketika melihat buku menu, sebenarnya khalayak ramai dapat gampang menebak makanan apa yang menjadi andalan di resto ini. Pada cover dari buku menu ini, tertera jelas gambar sebuah cake yg di cap dengan kata ”Award Winning”. Lalu ketika kita menuju halaman pertama dari buku menu ini pada sisi kiri, tertera dengan jelas ’advertising’ dari resto ini yang merupakan cuplikan referensi tentang resto ini yang diambil dari beberapa surat kabar dan majalah dari Malaysia dan, kalo gak salah, Singapura. Kalo nyimak referensi dari buku menu ini, maka dengan gampang kita dapat menebak bahwa andalannya resto ini adalah Irish Lamb Stew, yg saya en Bayu pesen tadi, dan cake nya, terutama Marble Cheese Cake nya. Cake inilah yg terpampang di cover buku menu sebagai yg saya sudah sebut tadi...”Award Winning”.

OK...sekarang, yuk kita ngebahas makanan yang kami pesan.....

Irish Lamb Stew (Air Flown). Wah, ini bener-bener makanan yang enak..di mata dan di lidah. Penyajian dari makanan ini cukup cantik, daging kambing berbumbu, warnanya coklat, yang masih ada tulangnya dan datang dengan sayuran, sepotong roti dan setangkep baked mashed potato. Citarasa dari makanan ini persis seperti semur daging buatan Mama saya, cuma lebih advanced. Rasa gurihnya sampai ke bagian dalam daging. Cuma yang lebih gurih lagi adalah bagian luarnya, yaitu, kalo gak salah, kulitnya. Dengan kematangan yang benar-benar sempurna, saya heran bahwa bau daging ’kambing’ nya kok masih terasa di lidah ya. Tekstur daging nya pun baik sekali bagi mulut dan tangan yang memakannya. Di mulut...karena gampang di kunyah. Di tangan...karena gampang dipotong (ini sih menurut Bayu yang lebih sering melakukan aktifitas memotong....sekaligus motongin bagian yang saya makan. Thanx, Bay. Sering-sering ya...he he he...). Daging kambing ini memang cocok sekali dimakan dengan mashed potato nya. Tetapi kok kurang pas ya ketika di makan dengan roti nya...mungkin karena rotinya terlalu manis untuk si daging kambing ini. Overall, makanan ini enak banget...pantas saja bila mendapat penghargaan sampe 2 kali.

Caribbean Style Seabass. Penampilan dari hidangan ini lebih cantik dan lebih segar dari hidangan pertama. Fillet ikan kakap berbumbu cream sauce berwarna kuning muda yang ada sedikit taburan sayuran hijau...kombinasi warna yang baik. Taste dari cream sauce nya di dominasi sama taste bawang putih, sedangkan daging ikannya sangat gurih...marinated one. Overall, makanan ini juga enak kok.

Marble Cheese Cake. Ini adalah hidangan yang tak boleh terlewatkan deh. Cake ini bagian atasnya ada siraman kopi sedikit yang di bentuk sedemikian rupa sehingga meninggalkan motif yang menarik. Susah di jelasin disini, liat aja sendiri ya. Di bagian tengahnya yang merupakan real body dari cake ini adalah mix antara cream dan keju setebal kira-kira 5 cm. Campuran nya pas, tidak terlalu keju atau terlalu cream, sehingga bagi yang suka eneg dan mau muntah kalo makan ’dairy things’...nah kalo makan kue ini pasti rasa eneg nya itu agak berkurang. Apalagi di bagian dasar dari kue ini ada oatmeal yang menetralkan rasa ’dairy’ di bagian atasnya. Kalo dikunyah bener-bener dengan penuh penghayatan, coba deh rasain sensasi dari cream dan keju yang melt di mulut yang bercampur dengan penetral rasa, yaitu pahit nya siraman kopi dan crunchy nya si oatmeal. Wuih...ueenakkk tenan lho. Makanan ini kayaknya padanannya adalah kopi panas pahit.

SR Freshly Brewed Coffee. Minuman ini dibuat dengan menggunakan Lavazza Coffe sebagai unsur utama. Pantes aja enak. Kopi ini di sajian di dalam cangkir lebar dan penampilannya sangat OK...busanya kental banget. Tapi soal rasa, kok setengah level di bawah Segafredo ya.

Hot Cocoa. Minuman ini sangat kaya dengan citarasa coklatnya. Jadi, 95 persen adalah coklat sedangkan 5 persen lainnya itu susu. Menurut Bayu, susu nya cuman se layer tipis aja.

Resto ini ternyata tidak hanya makanan nya yang ’Award Winning’, pelayannya juga ternyata, menurut saya ya, boleh di kategorikan sebagai ’Award Winning Servers’. Ini karena mereka selalu berhasil memuaskan rasa ingin tahu saya terhadap bahan dari makanan maupun cara membuat atau memasaknya...baik makanan di resto ini sendiri maupun makanan yang tidak terdapat di dalam menu. Sepertinya para pelayan di resto ini di didik dengan cukup baik, baik dalam hal pelayanan maupun dalam hal pengetahuan tentang makanan. Bravo, guys!! Satu hal lagi, itu lho....kejujuran mereka tentang makanan yang bukan buatan mereka. Ketika itu saya tanya mengenai ice cream di resto ini, yang kemudian di jawab bahwa ice cream yang ada di menu resto ini bukanlah ice cream bikinan resto ini sendiri, melainkan dari Diamond. Coba...apakah resto lain mau berterus terang kayak gini? Kayaknya jarang deh.

Soal harga total dari semua yang kita pesen ini, wah, price wise banget....cuma Rp. 120,000 ++.

Kafe Kopi Luwak

Tempat yang kami kunjungi selanjutnya adalah kedai kopi bernama Kopi Luwak. Kedai kopi ini ternyata franchise dari Semarang. Kelihatannya menarik, di tengah menjamurnya kedai kopi import seperti Starbuck, dll.

Saya memesan Kopi Luwak Gold, sedangkan Bayu memesan teh ’Kopi Luwak”.

Kopi Luwak Gold. Kopi nya ini terasa sangat light dan tidak ’berat’ di mulut. Yang mengejutkan, tidak adanya after taste asam di dalam minuman ini. Mutu kopi nya bisa di kategorikan sebagai antara Segafredo dan Starbucks. Tapi yang paling penting, kopi ini jangan di campur dengan creamer yang ada di meja, kayaknya dari varian Indo Cafe creamer, dan gula. Setelah di coba, kok rasanya jadi gak karuan ya...atau karena kopinya udah dingin???

Teh Kopi Luwak. Ini teh, tapi merknya kok kopi ya. Ini teh celup, tapi kok rasanya kayak teh yang ’awur-awuran’. Enak deh, minum teh ini mengingatkan kita pada teh ’kampung’, dan serasa duduk di tepian sawah. Ndeso tenan rek!! Cuma sayang, Bayu mesennya dingin. Coba panas, pasti lebih enak.

Mak Cik

Setelah selesai ngopi, kami melanjutkan ’ngeganjel perut’ dengan mengunjungi tempat penjualan ’gorengan’ seperti pastel, kroket, dll yang bernama Mak Cik. Tempatnya kayaknya satu area dengan counter Mak Sukur deh. Jualannya macam-macam, pokoknya yang serba gorengan deh. Dan rasanya pun tidak mengecewakan, cocok lah untuk ngeganjel perut bagi yang udah kecapean jalan-jalan di MKG. Tapi jangan coba-coba cari tahu dan tempe goreng ya. Gak ada tu.

Resto Ting Yen Shabu-shabu
MKG III Lt 3 No. R 2

Resto ini merupakan tempat persinggahan terakhir dalam tour MKG kami. Sengaja terakhir, mengingat, ini sih kata si Bayu, jenis makanan nya sangat cocok untuk makan malam.

Interior dari resto ini sangat oriental, terwakili dengan beberapa pembatas ruangan yang berbentuk lingkaran bolong. Ngeliat ini, saya jadi teringat film-film jepang atau china. Ruangan terbagi 2, sebelah kiri itu ada 2 ruang privat dan beberapa meja makan. Sedang di sebelah kanan itu ruangannya agak naik sedikit.

Meja nya cukup unik, punya kompor dan wajan masing-masing. Wajar aja, resto shabu-shabu sih. Ya gitu, ada wajan besar yang digunakan untuk cemplung sana cemplung sini yang muat untuk 4 porsi makanan.

Sebelum memesan, pelayannya pasti akan menerangkan sedikit tentang resto ini dan makannya. Katanya resto ini dari Taiwan. Setelah pikir-pikir dan lihat-lihat menu, akhirnya kami memutuskan untuk memilih makanan dalam paket dengan alasan klise, biar bisa nyobain banyak. Kami waktu itu memesan Ting Love Packet. Pelayannya waktu itu menawarkan antara 2 pilihan sup atau yang nanti dipakai sebagai kuah dari bahan yang akan kita cemplang-cemplung, yaitu sup sze chuan, atau chicken soup. Buat kami, sup sze chuan nya terlalu pedas. Selain kuahnya sudah ada bumbu-bumbu yang pedas, ternyata penyajiannya nanti malah ditambahi cabe beberapa potong. Duh, gak ngebayang deh gimana panasnya perut. Ini pun kita baru tahu setelah pelayan berbaik hati memberikan kita semangkuk kecil sup sze chuan sebagai sup pembanding. Sehingga akhirnya kami memilih sup ayam yang gurih dan manis. Lalu pelayan pun mulai main cemplung-cemplung bahan makanan yang harus di masukan di dalam wajan yang ada di meja kita. Isi ‘cemplung-cemplung’ itu adalah:

2 Tiger prawn, 2 frozen tofu, sayuran Chinese cabbage dan pochai, 2 sweet corn, enoki take, shitake, soun, dan 6 macam bakso, antara lain bakso ikan bandeng, bakso ikan dengan talas, dll. Enam macam bakso ini setiap hari variasinya bisa berbeda-beda, tergantung persediaan di dapur mereka.

Kita juga akan di suguhi semacam saus sebagai pendamping bahan cemplung-cemplung ini. Sausnya terdiri dari bawang putih, semacam irisan daging (kalo gak salah nih), dll, dan nanti akan di tambah dengan sedikit cuka, kecap, minyak wijen, dll.

Semuanya enak dan nilai adventure nya itu lho….mengingat jumlah varian makanan dari paket ini yang banyak banget. Porsi hidangan ini, walaupun dikatakan untuk 2 orang, tetep aja kebanyakan untuk dimakan oleh saya dan Bayu. Apalagi dengan kuah sewajan itu….gak ngebayang aja kalo yang kita pesan adalah sup sze chuan…bisa meledak nih perut kita.

Oh ya, paket ini juga termasuk minuman Plum juice yang rasanya unik dan segar. Kata Bayu, kok ada rasa asap nya ya. Jarang lho ada resto yang minuman gratisan nya itu ternyata adalah minuman andalan mereka. Biasanya khan coke....

Makan di resto ini memang paling kalo beramai-ramai, apalagi kalo mesennya per paket.

Soal harga, emang price wise deh....total nya kira-kira Rp. 120,000 ++.

Overall, saya rasa, Kelapa Gading, baik MKG maupun sekitarnya, memang tempat yang menarik untuk di kunjungi, apalagi untuk ’food tour’. Sangat recommend deh. Selain di ’tengah kota’, pilihannya juga banyak tuh.

For any comment or question, please send email to: astrid-amalia@angelfire.com

09 December 2003

Minum Teh - 09 Dec 2003

Di rumahku itu dari dulu banget, setiap pagi dan sore, Mamaku tercinta selalu menghidangkan teh panas.

Untuk konsumsi keluarga sendiri, Mama ku itu hobi banget beli teh seduh yang tanpa sachet (yg istilah nya Mbak 'Sadistis' itu awur-awuran) dari merk teh Gopek. Bungkus dari teh ini simpel banget, daun teh nya di bungkus di dalam kertas yg di dibentuk seperti kotak. Teh ini banyak di jual kok di supermarket dan pasar terdekat. Mamaku selalu beli yg versi teh melati. Baunya teh ini khas banget, walau pun bungkusnya belum dibuka, baunya udah tercium lho...strong banget. Bahkan baunya akan meninggalkan 'jejak' nya di lemari tempat menyimpan teh. Kalo kita ngambil daun teh nya, kita bisa melihat bahwa ada campuran bunga melati kering di sana. Kalau sudah di seduh dengan air mendidih, wuuaahhhh....bau teh nya harum banget deh.

Untuk konsumsi tamu, Mamaku paling senang menyajikan Teh Tong Djie di dalam sachet. Memang nikmat teh yang satu ini. Mamaku bilang kalo teh ini sudah dari dulu di kenal orang. Tapi, entah kenapa, akhir-akhir ini, Mamaku kok doyan banget ya menyuguhkan teh Aroma dari Sariwangi. Teh ini memang bau nya sangat rempah-rempah karena ada kandungan kayu manis, dll.

Dahulu kala, waktu teh Pickwik belum ada di Indonesia, aku inget sekali kalo Mama ku ke Belanda pasti membawa pulang teh Pickwick berkotak-kotak. Kalo udah gitu, sore-sore sambil nonton TV, Mama ku akan menyeduh salah satu dari teh Pickwik tsb, terutama yg rasa lemon dan stoberi. Setelah diseduh dan kalo udah agak dingin, teh ini dikasi gula dan disuguhkan dengan es batu. Wuah...seger deh.
Anehnya, beberapa lama setelah itu, waktu aku bilang ke Mamaku kalo Pickwick udah masuk ke supermarket di Jakarta, ehh....kok dia jadi berhenti beli Pickwick ya, dan kembali lagi ke teh Gopek dan Tong Djie.

Udah pernah coba teh Prendjak? Teh ini bungkusnya kalo gak salah ada gambar burung nya. Teh ini enak banget, rasa dan baunya lain deh. Kalo gak salah, ada flavor bunga mawar nya. Teh yg satu ini juga ada kok di supermarket dan pasar terdekat.

Satu lagi, kalo mau coba minum teh yang 'nendang', coba deh waktu ngerebus air utk nyeduh teh, air tersebut di masukin daun pandan. Abis itu, air rebusan daun pandan tadi dipake utk nyeduh teh. Dijamin deh, bau dan rasanya teh akan lebih oke.

Selamat minum teh!!!

For any comment or question, please send email to: astrid-amalia@angelfire.com